Bamsoet Terima Laporan Pimpinan Golkar Daerah Terancam Dicopot

Politikus Golkar sekaligus Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengaku menerima laporan dari kader-kader daerah yang merasa terancam dicopot dari jabatannya. Ancaman ini muncul karena kader daerah tersebut ingin mendukung Bamsoet maju jadi caketum.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

"Karena memang hari-hari ini semakin banyak dukungan ke saya. Makin banyak mereka merasakan ada momok ancaman. Ini mereka ya, bukan kata saya, nanti bisa dicek ke daerah- daerah," kata Bambang di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 5 Juli 2019.

Bamsoet mengatakan, kekhawatiran pengurus daerah wajar lantaran jabatannya akan dicopot dan digantikan pelaksana tugas. Sebab, kader daerah ini ada juga yang merangkap jabatan sebagai anggota atau pimpinan DPRD.

Polri Diminta Jerat Bandar Clandestine Laboratorium Narkoba di Bali dengan Pasal TPPU

"Karena ini menyangkut juga nanti posisi dan kedudukan mereka untuk mengisi pos-pos pimpinan DPRD maupun pimpinan kepala daerah," kata dia.

Kabar itu terdengar jika adanya perbedaan sikap dengan pengurus pusat yang dinilai sejalan dengan dukungan untuk ketua umum Golkar Airlangga Hartarto. "Ini harus diakhiri," ujar Bamsoet yang juga Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar tersebut.

Golkar Pastikan Kepengurusan Dibawah Ketum Bahlil Lahadalia Sudah Sesuai AD/ART Partai

Seperti diketahui, isu suksesi ketua umum partai beringin memunculkan dua nama kader senior yaitu Airlangga Hartarto dan Bamsoet.

Ada perbedaan pandangan yaitu pengurus pusat dan sejumlah daerah yang mendukung Airlangga ingin Munas digelar Desember 2019. Di satu pihak, ada suara yang mendesak DPP menggelar pleno untuk menentukan jadwal Munas dipercepat untuk mengganti kepemimpinan Airlangga.

Sejumlah pengurus daerah juga telah menyatakan dukungan pada kedua nama itu, meski pendaftaran belum dibuka. [mus]

(FOTO Ilustrasi) Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat konferensi pers usai KPK resmi menahan tersangka baru korupsi di Sidoarjo, Jawa Timur

Calon Dewas KPK Heru Kreshna Tak Setuju Tersangka Korupsi Dipajang ke Publik: Itu Membunuh karakter

Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, atau Dewas KPK, Heru Kreshna Reza, mengaku dia tidak setuju jika seorang tersangka kasus korupsi ditampilkan ke publik.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024