PPP: Jika Pemerintah Ingin Tambah Dukungan, Cukup Gabung Satu Partai

Politisi PPP, Arsul Sani.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA –  Sekjen PPP Arsul Sani, mengatakan sebaiknya tak semua partai koalisi Prabowo bergabung dengan koalisi pemerintahan. Setidaknya hanya satu partai saja yang bergabung. 

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

"Kalau dianggap sudah cukup berarti tidak nambah, kalau dianggap belum cukup untuk menjamin dukungan bagi pemerintahan ya mungkin bisa nambah. Satu," kata Arsul di komplek parlemen, Jakarta, Kamis 4 Juli 2014.

Ia menjelaskan kekuatan koalisi bila menambah satu partai di pemerintahan sudah di atas 70 persen bahkan mendekati 75 persen. Kalau partai yang bergabung dengan pemerintah lebih dari satu maka tak ada yang melakukan fungsi check and balance.

Blak-blakan Eks Caleg PDIP dari Kalimantan Barat Usai Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

"Tak bagus juga untuk demokrasi kita. Jadi saya tidak ingin mengatakan juga pasti nambahnya satu. Itu belum dibicarakan. Tetapi PPP posisinya, kalaupun mau nambah, menurut hemat PPP satu," kata Arsul.  

Ia menambahkan saat ini memang partai koalisinya belum bertemu. Ia menduga bila sengketa pileg telah selesai maka baru bertemu. Pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai diprediksi akan diadakan pada Juli ini.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Kalau perlu nambah berapa nambahnya. Kalau kemudian disepakati berapa nambahnya, siapa yang mau diajak karena tentu tidak semua bakal masuk. Nanti checks and balancesnya tidak jalan di DPR kalau kebanyakan ada di posisi koalisi pemerintahan," kata Arsul.
 

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024