Komisi IV DPR Dorong Penguatan Hilirisasi Bagi Petani dan Nelayan
VIVA – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong penguatan hilirisasi bagi petani maupun nelayan di Indonesia, yang mana potensi besar tersebut belum dimaksimalkan dengan baik. Ke depan hilirisasi bagi petani dan nelayan harus diperkuat sehingga mampu menguasai industri pangan.
“Kita mendorong agar diperkuatnya hilirisasi bagi petani maupun nelayan di Indonesia agar dapat menguasai industri pangan, karena itu menjadi jalan yang sangat efektif untuk meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” ungkap Daniel mengunjungi Usaha Dagang (UD) Putri Laut, Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019).
Lebih lanjut, Daniel sampaikan bahwa potensi sumber daya alam Indonesia sangat melimpah dan ia yakin Indonesia dapat menjadi kekuatan pangan dunia jika bahan baku dapat diolah sehingga memiliki nilai tambah bagi perekonomian nasional.
“UD Putri Laut ini kan merupakan salah satu yang sudah berhasil dan sangat baik. Di Kota Semarang itu ada bandeng, cumi dan produk olahan laut maupun pertanian lainnya yang sudah mampu diolah sendiri, kedepan kita ingin lebih ditingkatkan lagi produksi dan kualitasnya agar mampu memasuki pasar ekspor,” ungkapnya.
Daniel, juga mengingatkan bahwa untuk melakukan ekspor juga tidak mudah, karena harus mampu memenuhi kebutuhan ekspor minimum. Dalam sebulan harus mampu memenuhi target ekspor. “Untuk bisa melakukan ekspor ini, biasanya jumlahnya tinggi, tidak hanya 100-200 kilogram saja. Misalnya, dalam sebulan harus bisa memenuhi permintaan lima container dan sifatnya continue,” ujar Daniel.
Politisi PKB ini berharap ke depan pemerintah lebih fokus dan meyakini hilirisasi untuk membangun industri pangan lima tahun ke depan, tentu dengan membangun sumber daya manusia sekaligus.“Kita juga mendorong agar pemerintah men-support industri pangan baik dalam segi pendanaan, peralatan serta kebutuhan lainnya yang mampu meningkatkan nilai produksi, termasuk juga di Kota Semarang, sehingga target ekspor pada 2020 mendatang bisa terwujud,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik UD Putri Laut Suhartono menyampaikan bahwa peralatan yang dimilikinya belum memadai pemenuhan kebutuhan ekspor. Ia berharap dukungan atau bantuan dari pemerintah untuk memfasilitasi usahanya dan rekan-rekannya.
Sebagaimana diketahui bahwa UD Putri Laut merupakan salah satu UPI (Unit Pengolahan Ikan) skala kecil menengah sejak 2002. Dalam proses pemasakan Bandeng Presto, UD Putri Laut menggunakan Panci Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC) yang mampu memuat 50 kilogram Bandeng dalam sekali masak.