Memanas, Yorrys Sebut Airlangga cuma Jadikan Golkar Sambilan

Politikus senior Golkar, Yorrys Raweyai.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Mitra Angelia

VIVA – Jelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember 2019, situasi internal Partai Beringin mulai memanas. Politikus senior Golkar Yorrys Raweyai menilai wajar ada desakan percepatan Munas untuk mengganti ketua umum saat ini, Airlangga Hartarto.

Catat! Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN 12% di 2025

"Kondisi ini patut dimaklumi, mengingat target suara dan perolehan kursi parlemen yang jauh dari harapan. Dengan perolehan 14,75 persen pada Pemilu 2014, turun menjadi 12,34 persen," kata Yorrys di Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli 2019.

Yorrys menilai, pada saat ini di Golkar masih ada sentralisasi kekuasaan atau berbagai kebijakan strategis masih diputuskan secara sepihak. Menurutnya, keadaan di era Airlangga tak jauh beda dengan Setya Novanto.

Mulai 1 Januari 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Bebas PPN 12 Persen

"Yang kesemuanya menyimpulkan bahwa kepemimpinan Airlangga Hartarto saat ini tidak berbeda dengan pendahulunya," ujar Yorrys.

Menurut Yorrys, kepemimpinan saat ini disibukkan dengan agenda-agenda eksternal Airlangga. Menurutnya, hal itu tidak memiliki efek mendulang suara bagi partai berlambang pohon beringin ini.

VAT Rate to Rise by 12 Percent from January 2025 in Indonesia

"Nama besar Airlangga Hartarto justru lebih mentereng dengan jabatan eksekutifnya ketimbang sebagai ketua umum sebuah partai politik," ucap dia.

Baca: Balas Manuver Yorris, Elite Golkar: Dia Bukan Orang Partai Lagi

Yorrys menyebut Golkar selama ini masih bertahan karena dukungan dari sebagian publik. Namun, penurunan suara Golkar di Pileg 2019 menurutnya bisa mengisyaratkan suara publik yang makin meredup.

"Kesibukannya sebagai Menteri Perindustrian telah membuat kinerja-kinerja kepartaian yang seharusnya digeluti, diganti dengan sambilan. Bahkan cenderung sebagai business as usual semata," kata Yorrys. (ase)

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto

Penjelasan Menko Airlangga Hartarto Terkait Sektor yang Bebas PPN 12 Persen

Walau mulai dari tanggal 1 Januari 2025 itu PPN 12 persen diberlakukan oleh pemerintah, tetapi ada beberapa sektor yang tidak terkena imbas dari  kenaikan tarif tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024