Budiman: Awalnya Jokowi Disebut Mustahil Terpilih tapi Kini Presiden

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin saat debat kelima capres-cawapres 2019
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Joko Widodo sebagai capres petahana diminta lebih berani melakukan terobosan untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM). Ketua DPP PDIP Budiman Sudjatmiko mengatakan Jokowi harus berani dalam periode kedua pemerintahannya.

Jokowi Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Grobogan dan Blora

Menurut dia, kelebihan eks Gubernur DKI itu minim beban politik. Lalu, punya dukungan suara mayoritas di DPR. Pengalaman di periode pertama menjadi modal Jokowi.

"Pak Jokowi harus berani melakukan terobosan, lahirkan SDM Indonesia yang imajinatif di bidang ekonomi, teknologi, pendidikan, wirausaha dan lainnya," kata Budiman, dalam sebuah diskusi bertajuk 'Siapa Bisa Baca Jokowi', di Jakarta seperti disampaikan dalam keterangannya, Kamis 20 Juni 2019.

Sarapan Bareng Paslon Luthfi-Yasin dan Raffi Ahmad, Jokowi Ngaku Tak Diundang Kampanye di Solo

Budiman pun mempromosikan program Jokowi di periode pertama yang dinilai positif seperti keberhasilan infrastruktur. Maka itu, kebijakan di periode kedua ini diharapkan lebih pembangunan berencana dengan fokus dalam pembangunan SDM yang imajinatif dan keadilan sosial.

Bagi dia, kemunculan Jokowi sebagai produk keberanian mengeksekusi imajinasi politik hingga sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia.

Sarapan Bareng Ahmad Luthfi, Jokowi: Calon Pemimpin Harus Mampu Yakinkan Rakyat

"Dulu orang tidak kenal Jokowi, awalnya disebut mustahil terpilih, tapi nyatanya kini, sekarang jadi presiden," ujar Budiman.

Ia pun menyinggung membangun SDM yang kreatif dan imajinatif juga sesuai dengan program revolusi mental.

Kata dia, Jokowi sudah menjalankan perannya di periode pertama dengan kerja membangun peradaban melalui infrastruktur. Pembangunan infrastruktur ini dinilainya sebagai kerja nyata Jokowi.

"Selanjutnya, Pak Jokowi harus bisa mengunci agar penerusnya nanti tidak lepas dari pembangunan semesta berencana itu," tutur Budiman.

Di Pilpres 2019, Jokowi sebagai capres petahana kembali bersaing dengan rivalnya, Prabowo Subianto untuk memperebutkan kursi RI-1. Merujuk pengumuman rekapitulasi suara Pilpres 2019 oleh KPU, Jokowi mengungguli Prabowo.

Meskipun saat ini Prabowo menggugat hasil pilpres melalui persidangan di Mahkamah Konstitusi. (hty)   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya