Ungkap Kejanggalan di TPS, Saksi Prabowo Diancam akan Dibunuh

Nur Latifah, salah satu saksi Prabowo-Sandi di MK.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA – Nur Latifah, salah satu saksi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) mengaku pernah mendapatkan intimidasi pasca-pencoblosan 17 April 2019 lalu. Latifah mengaku pernah dengar diancam akan dibunuh karena mem-viralkan sebuah video dugaan kecurangan pilpres di wilayahnya.

Presiden Prabowo dan PM Inggris Kompak Suarakan Perdamaian di Gaza

Di persidangan, Nur mengungkapkan ancaman kepada dirinya bermula ketika mengetahui kejanggalan proses pemungutan suara di TPS 08 Dusun Wonosari, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kejanggalan yang dimaksud adalah adanya seorang petugas KPPS bernama Komri yang melakukan pencoblosan sebanyak 15 surat suara.

"Sepengetahuan saya ada 15 (surat suara). Saya menyaksikan sendiri, saya ada di TPS, duduk sebelah saksi-saksi. Saya juga punya rekaman videonya," kata Nur dalam persidangan di Gedung MK, Rabu, 19 Juni 2019.

Inggris Tertarik Kerja Sama Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Nur mengatakan, video tersebut menjadi viral. Namun, ia mengaku bukan dirinya yang memviralkannya. Akibatnya, dua hari setelah pencoblosan tepatnya sekitar pukul 23.00 WIB malam, ia dipanggil ke rumah salah satu warga untuk dimintai keterangannya mengenai video yang viral tersebut. Bahkan, ia dicap sebagai penjahat politik.

"Saya mendapat intimidasi dari banyak orang, saya dipanggil ke rumah salah satu warga. Di sana sudah ada Ketua KPPS, anggota KPPS, tokoh masyarakat, perangkat desa, kader partai. Saya perempuan sendiri. Saya ditanya soal video, saya jawab, 'Bukan saya yang merekam dan sebar'. Saya dituduh sebagai penjahat politik di sana," ujarnya.

Momen Prabowo dan PM Inggris Saling Lempar Pujian saat Bertemu di Downing Street London

Karena Nur yang merekam video tersebut, dia sampai diancam akan dibunuh. "Saya juga secara tidak langsung diancam dibunuh. Itu saya dengar dari teman saya yang mendengar secara langsung bahwa saya diancam akan dibunuh," kata Nur

Salah satu majelis hakim, Suhartoyo sempat menanyakan kepada Nur Latifah mengenai perolehan suara di TPS tersebut. Nur pun menjawab bahwa pasangan Jokowi-Amin unggul sangat signifikan di TPS itu.

"Berarti bisa dong tahu kira-kira perolehan suaranya berapa kalau signifikan," tanya Hakim MK Suhartoyo.

"Untuk pasangan 01 seingat saya (memperoleh) 100 lebih suara. 02 saya ingat betul, itu hanya mendapat 6 (suara)," ujar Nur.

Presiden Prabowo Bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres

Bukan Omon-omon, Ini 5 Langkah Nyata Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

Presiden RI Prabowo Subianto, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung Kemerdekaan bangsa Palestina.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024