MS Kaban: Kita Butuh Pemimpin Besar dan Tahan Uji Difitnah, Di-Bully

Mantan Menteri Kehutanan Malem Sambat (MS) Kaban
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ridho Permana

VIVA – Malem Samat Kabat atau dikenal MS Kaban menjadi salah satu tokoh yang datang saat aksi di depan kantor Bawaslu Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. Kaban menyampaikan pesan khusus kepada massa yang jadi peserta aksi.

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

Dari mobil bak terbuka, Kaban yang juga Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang, menyerukan kehadiran masaa yang hadir di Bawaslu merupakan puncak protes atas kecurangan Pemilu 2019.

Menurut dia, sistem demokrasi yang menjadi saluran masyarakat untuk menentukan calon pemimpinnya telah kehilangan esensi.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Tapi sayang saudara-saudara sekalian kita tidak mungkin hadir di depan Bawaslu ini. Ini adalah manifestasi protes kita kepada Bawaslu," kata Kaban saat berorasi.

Kaban menuturkan, tuntutan massa juga dalam rangka membangun Indonesia menjadi negara yang besar. Kata dia, pemimpin yang diinginan masyarakat adalah pemimpin kuat.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Kita butuh pemimpin besar, pemimpin yang tahan uji, pemimpin yang sering difitnah dan dihujat dan di-bully," tuturnya.

Menurut dia, KPU dan Bawaslu telah melenceng dari tugasnya. Ia kecewa, putusan Bawaslu yang menyatakan penyelenggara bersalah atas input data lewat Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) dianggap angin lalu.

"Demokrasi kita untuk bangsa ini untuk seluruh rakyat Indonesia. Satu prinsip kita, pemilu harus jujur dan adil tapi kejujuran dan keadilan hilang yang dibuat KPU dan Bawaslu," tuturnya.

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024