Pileg 4 Hari Lagi, Ini Elektabilitas Parpol Versi LSI Denny JA
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama Masloma, mengatakan sejumlah 16 parpol nasional peserta Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 memiliki potensi elektabilitas masing-masing.Â
Hal itu dikemukakan Ikrama saat memaparkan potensi elektabilitas itu berdasarkan hasil survei Denny JA yang digelar 4 hingga 9 April 2019, di 34 provinsi di Indonesia.
"Tampilan elektabilitas ini sudah memperhitungkan margin of error dan asumsi golput yang terjadi secara proporsional," ujar Ikrama dalam rilis survei di LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu, 13 April 2019.
Ikrama menyampaikan, LSI Denny JA mengklasifikasi potensi elektabilitas parpol-parpol berdasarkan kemungkinan mereka lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) empat persen. Lima parpol teratas adalah PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, serta Demokrat. "PDIP di ambang juara Pileg 2019, Golkar dan Gerindra berebut posisi kedua," ujar Ikrama.
Sementara, lima parpol yang diprediksi lolos ambang batas suara namun masih perlu mempertahankan potensi elektabilitas mereka adalah PKS, PPP, PAN, Nasdem, dan Perindo.Â
Terakhir, parpol-parpol yang ditemukan terancam tak lolos PT sehingga perlu benar-benar berusaha meningkatkan elektabilitasnya adalah Hanura, PBB, PSI, Berkarya, Garuda, serta PKPI.
"Ada parpol yang rawan meski diprediksi lolos Pileg, ada juga parpol yang perlu langkah 'big bang'," ujar Ikrama.
Berikut adalah potensi elektabilitas lengkap 16 parpol nasional peserta Pileg 2019:
1. PDIP: 26,7 - 31,1 persen
2. Gerindra: 13,4 - 17,8 persen
3. Golkar: 11,5 - 15,9 persen
4. Demokrat: 4,6 - 9,0 persen
5. PKB: 4,5 - 8,9 persen
6. PKS: 3,8 - 8,2 persen
7. Nasdem: 3,5 - 7,9 persen
8. Perindo: 2,3 - 6,7 persen
9. PPP: 1,9 - 6,3 persen
10. PAN: 1,4 - 5,8 persen
11. Hanura: 0,5 -3,2 persen
12. PBB: 0,5 - 3,2 persen
13. PSI: 0,5 - 3,2 persen
14. Berkarya: 0,5 - 3,0 persen
15. Garuda: 0,4 - 2,6 persen
16. PKPI: 0,3 - 2,3 persen
Survei yang diklaim independen dan dibiayai sendiri LSI Denny JA itu digelar di 34 provinsi, dengan metode pengumpulan responden multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei adalah 2,2 persen.Â
Selain itu, LSI Denny JA juga memperkaya hasil survei dengan cara riset kualitatif melalui metode FGD, analisis media, serta wawancara mendalam. (ase)