Dedi 'Miing' Gumelar Akui Pernah Kasih Amplop ke Emak-emak
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dedi Mi'ing Gumelar mengatakan, penangkapan politikus Golkar, Bowo Sidik Pangarso hanya persoalan apes atau tidak beruntung.
"Saya kira peristiwa mengejutkan, delapan miliar itu tidak sedikit. Yang ingin kita sampaikan bahwa ini persoalan apes saja mungkin. Apresiasi kepada KPK, hampir setiap minggu KPK OTT," kata Dedi Gumelar di acara Indonesia Lawyer Club dengan tema "Quo Vadis Pemilu Kita, Kejutan OTT KPK: Ratusan Ribu Amplop untuk 'Serangan Fajar'?" Selasa, 2 April 2019.
Namun, menurut pria yang akrab disapa Miing ini, tidak boleh untuk menyalahkan reformasi atau sistem pemilu saat ini. "Kita tidak boleh menyesali reformasi, sebab tidak mungkin memperbaiki kualitas negeri jika tidak (memperbaiki) kualitas anggota DPR," katanya.
Dia menambahkan, "Sesungguhnya ada sistem yang harus kita bereskan. Tidak ada demokrasi yang baik tanpa penegakan hukum yang baik."
Dedi tak memungkiri, ketika kampanye ke daerah, pernah dimintai amplop oleh masyarakat. "Ada juga masyarakat (minta) ngasih amplop, saya panggil saya kasih amplop. Ibu itu nanya, kok enggak ada uangnya. Ibu kan minta amplop. Kalau saya kasih uang saya kena jerat UU. Saya satu tahun, ibu satu tahun. Saya bilang saya diikuti intel polisi," ujarnya.
Dedi lantas mempertanyakan, orientasi caleg yang ada.
"Sekarang teman yang nyaleg ini orientasi nya apa. Kalau bapak memilih saya, saya akan bantu masyarakat di sini. Selama kecerdasan itu disampaikan pasti bisa," katanya.