LSI Denny JA: Di Pemilih FPI, Jokowi Kalah Tipis Dari Prabowo
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis keterpilihan pemilih capres-cawapres di sektor agama. Salah satu keterpilihan itu dengan merangkul dari suara pemilih Front Pembela Islam (FPI).
Angka dari hasil survei terbilang mengejutkan. Meski duet nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih unggul di pemilih ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab itu.
Di pemilih FPI, dengan base suara 0,9 persen, yang memilih pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah 41,2 persen sampai 47,6 persen. Sementara, yang memilih Prabowo-Sandi sebesar 52,4 persen sampai 58,8 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan, memang tak semua anggota FPI mengikuti perintah pimpinannya yaitu Imam Besar, Rizieq Shihab.
Secara sikap memang Habib Rizieq sudah menyatakan mendukung Prabowo-Sandi. Menurut dia, adanya anggota FPI yang memilih Jokowi-Ma'ruf, karena isu-isu negatif yang dialamatkan ke mantan Gubernur DKI itu bisa ditepis.
Dia menjelaskan, dalam kurun 4,5 tahun ini, Jokowi sebagai capres petahana sering dianggap tidak pro terhadap Islam, agama mayoritas di Indonesia.
"Karena juga selama ini yang dipersepksikan Jokowi-Ma'ruf tidak ramah terhadap ulama, tidak ramah terhadap Islam, lambat laun isu itu bisa dikikis. Bahkan di pemilih FPI tidak mutlak dukungan ke Prabow-Sandi tapi terbelah," jelas Ardian di kantor LSI, Rawamangun Jakarta Timur, Selasa 2 April 2019.
Dia menjelaskan, strategi Jokowi dan tim untuk memberi penjelasan terkait kabar-kabar mereka tak memihak Islam, cukup bisa diterima. Maka bagi LSI, keputusan sebagian anggota FPI memilih Jokowi adalah lumrah.
Baca: Survei LSI, Jokowi Jadi Presiden Lagi 2019-2024
Berbeda hasil, bagi reaponden yang merupakan alumni PA 212. Dimana, suara mutlak diberikan ke Prabowo-Sandi dengan jumlah 80,1 persen sampai 86,5 persen. Sementara, Jokowi-Ma'ruf hanya 13,5 persen sampai 19,9 persen. Tapi, untuk base suara dari PA 212 sangat kecil yakni 0,6 persen.
Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan pada 18-26 Maret 2019 dengan menggunakan multistage random sampling.
Sementara, jumlah responden mencapai 1.200 responden. Di mana survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin error mencapai lebih kurang 2,8 persen. (jhd)