Isu Pilpres 2019 Pertarungan Pancasila dan Khilafah Harus Disetop
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Wakil Ketua Komite I DPD RI, Fahira Idris meminta agar semua pihak mampu menahan diri untuk tak menyudutkan dan membenturkan kedua calon presiden dengan isu ideologi yang tidak berdasar. Ia menegaskan Pancasila sudah final.
Menurut dia, dalam debat keempat Pilpres 2019, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama sepakat bahwa Pancasila sudah final. Bahkan keduanya, saling memuji bahwa jiwa pancasilais, nasionalisme, dan patriotisme yang ada di diri masing-masing sudah tak perlu diragukan lagi.
“Komitmen kedua capres terkait Pancasila dan sikap saling memuji bahwa keduanya tidak perlu lagi diragukan jiwa pancasilais dan nasionalismenya," tutur Fahira.
Dia meminta agar menyetop wacana membenturkan pihak yang membenturkan idelogi Pancasila dengan khilafah.
"Membuyarkan wacana pihak-pihak yang menyatakan bahwa Pilpres 2019 adalah pertarungan antara ideologi Pancasila dengan khilafah,”kata Fahira.
Fahira menjelaskan, dari hasil debat kemarin rakyat bisa melihat, komitmen kedua capres soal Pancasila tidak perlu diragukan. Bahkan, kedua figur tersebut saling memuji.
Maka itu, Fahira berharap semua pihak dapat menghargai komitmen dua capres. Sikap ini dengan menahan diri tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang malah kontraproduktif dan memperkeruh suasana menjelang 17 April 2019.
Selain itu, menjelang hari H pencoblosan, para elite diharapkan mampu menyejukan suasana dan menentramkan hati rakyat pemilih dan para pendukungnya. Karena siapapun yang hendak mengotak-atik Pancasila akan berhadapan dengan kekuatan rakyat Indonesia.
“Pancasila sudah final. Yang perlu kita diskusikan saat ini adalah bagaimana implementasi sila dan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar senator asal Jakarta itu. (mus)