Fadel Ungkap Erwin Aksa Bukan Satu-satunya Kader yang Dukung Prabowo

Politikus senior Golkar, Fadel Muhammad
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad turut menanggapi keputusan politik Erwin Aksa yang mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sikap Erwin ini berbeda dengan keputusan resmi Partai Golkar yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

SK Kepengurusan Bahlil di Golkar Sudah Final, Idrus Marham Minta Kader Bersatu Lagi

Menurut Fadel, kasus yang terjadi pada Erwin cukup unik karena keponakan Jusuf Kalla itu masih salah satu pengurus Golkar. Namun, secara terang-terangan Erwin membuat keputusan yang bertentangan dengan Partai Golkar.

Fadel mengatakan, dia menghargai seseorang memiliki pilihan yang berbeda. Namun, semestinya tak ditunjukkan secara terang-terangan.

Bukan Omon-omon, Ini 5 Langkah Nyata Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

Menurut dia, sebagai senior dirinya mengetahui ada kader lain selain Erwin yang berbeda pilihan. Tetapi kader lain tersebut masih menghormati Golkar dan tidak menunjukkan terang terangan.

"Sebagai seorang senior di Partai Golkar saya juga mengetahui ada beberapa temen-temen yang lain juga bersikap demikian. Tapi, lebih banyak di belakang layar dan tidak menampakkan," kata Fadel kepada wartawan, Selasa, 19 Maret 2019

Presiden Prabowo dan PM Inggris Kompak Suarakan Perdamaian di Gaza

Fadel mengatakan, ada sejumlah kader yang beda pilihan tapi jumlahnya tak banyak. Namun,, ia tak mau menyebut nama kader tersebut.

"Saya tidak mengatakan banyak sekali. Ada beberapa yang saya tahu. Tapi tidak mau karena menghargai Partai Golkarnya, taat asas terhadap partai Golkar," ujarnya

Menurut Fadel, langkah yang diambil Erwin ini, dapat menyinggung Jusuf Kalla yang merupakan paman Erwin.

"Pasti akan mempunyai dampak terhadap pak JK, karena apapun juga ini ponakan, dan dari dulu sudah rumpun atau keluarga. Maka saya katakan tadi, Erwinnya kok begitu, buat apa harus demikian," kata Fadel

Namun, Fadel menambahkan, jika memang Erwin ingin meninggalkan Golkar, keputusan tersebut juga merupakan haknya. "Tapi, kalau seandainya Erwin mau menanggalkan Golkar dan sebagainya ya sudah, silakan aja." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya