Legislator Dorong BUMN Farmasi Sediakan Obat dengan Harga Terjangkau

Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto.
Sumber :

Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto mendorong BUMN farmasi untuk mengutamakan agar harga obat-obatan lebih terjangkau oleh masyarakat, termasuk obat-obatan over the counter (obat tanpa resep) yang saat ini harganya sudah mulai kompetitif. PT Phapros, sebagai anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), mempunyai produk- produk unggulan yang salah satunya cukup mendominasi di industri farmasi.

Pimpinan DPR Belum Izinkan RUU TPKS Dibahas saat Reses, Ini Alasannya

“Ini harus dipertahankan karena kompetisi di industri farmasi akan semakin terus meningkat dan PT Phapros harus selalu melakukan inovasi kreatif, baik dari development produknya juga dari sektor pemasarannya,” kata Adi, sapaan akrabnya, di sela-sela pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan Direksi PT RNI dan PT Phapros, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/3).

Legislator PDI-Perjuangan itu menilai bahwa kinerja PT Phapros pun sudah memberikan dampak positif kepada masyarakat. Dalam pertemuan itu, Tim Kunspek Komisi VI DPR RI mendapatkan informasi bahwa sekitar 96 persen bahan baku obat masih impor, serta rentan terhadap fluktuasi nilai dolar Amerika Serikat. Hal ini berimbas pada kenaikan harga pokok produksi farmasi.

DPR Minta Pemerintah Tak Naikan Harga BBM Bersubsidi

Masih pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami membanggakan produk unggulannya, yaitu Antimo. Antimo fokus pada brand development dan inovasi.

“Kami ingin menjadi umbrella brand untuk produk-produk yang terkait dengan perjalanan. Selain itu, kami juga ingin tampil kekinian. Hal ini digunakan untuk mendekatkan produk kepada konsumen,” papar Emmy, sapaan akrabnya.

DPR Sarankan Aturan Menag soal Toa Masjid Disesuaikan Kondisi Daerah
Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Anggota Komisi VI DPR RI

Kelangkaan Minyak Goreng, Komisi 6 DPR: Rantai Pasok Rusak

Hingga saat ini, kelangkaan minyak goreng masih terjadi di beberapa wilayah. Pemerintah dan stakeholder diminta untuk duduk bersama mencari solusi.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022