Puisinya Disebut Biadab, Neno Warisman: Aku Enggak Mau Dengar

Neno Warisman
Sumber :
  • Instagram/@akhi_alvien

VIVA – Neno Warisman tak mau mendengar kritik tokoh senior Muhammadiyah, Syafii Maarif, atas puisi yang dia bacakan di acara Munajat 212 di kawasan Monas pada 21 Februari 2019.

Eksplorasi Baru Aziz Hedra, Saat Puisi Menjadi Lirik Lagu

"Enggak, aku enggak mau dengar," kata Neno dalam suatu acara di Restoran Al Jazzeerah Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Minggu 3 Maret 2019.

Neno enggan berkata banyak saat ditanya soal ini. Dia juga tak mau membalas pernyataan Syafii Maarif yang menyebut puisinya biadab.

Tanggapi Kritik Penyair Payakumbuh, Denny JA: Keliru Mencampuradukan Puisi Esai dengan Satupena

"Aku hanya mendengar hal-hal yang baik, yang positif gitu. Karena pikiran kita itu harus selalu diisi dengan hal yang positif dan aku menyukai sesuatu yang positif," ujar mantan penyanyi pop dan bintang film era 80-an itu.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, angkat bicara mengenai puisi Neno yang dibacakan di acara Munajat 212. Menurut Buya Syafii, puisi Neno itu biadab.

Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6, Kali Ini soal Sisi Gelap Sejarah Kemerdekaan

"Itu puisi biadab. Biadab itu bahasa Persia ‘bi’ itu tidak, ‘dab’ itu tata krama, sopan santun. Ini dia (Neno Warisman) membawa Tuhan dalam Pemilu, itu kan biadab," ujar Buya Syafii di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat 1 Maret 2019. (ren)

Denny JA

Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai

Dengan dana abadi itu, Festival Puisi Esai dapat berlangsung hingga 50 tahun mendatang, dan seterusnya.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024