Cerita Prabowo Dekat dengan Ulama Sejak Jadi Prajurit TNI

Prabowo Subianto di Madura
Sumber :
  • BPN Prabowo-Sandi

VIVA – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menutup rangkaian kegiatannya di Jawa Timur, selama beberapa hari ini, dengan menghadiri undangan Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura, di Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Selasa malam, 26 Februari 2019. 

Kenapa PDIP Tak Undang Prabowo di HUT ke-52? Ini Penjelasannya!

Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno tersebut, diminta memberikan sambutan. Prabowo menceritakan bahwa ia sudah lama dekat dengan para ulama, kiai, dan habib, sejak dia masih menjadi prajurit TNI. 

"Saya sejak usia muda, dekat dengan kiai, karena saya dulu prajurit. Prajurit itu harus siap mati untuk negara bangsa dan rakyat. Jadi, kalau orang mau menghadapi maut, ya harus menghadap kiai minta doa. Jadi ,saya dekat sama ulama, bukan saat ini saja, tetapi memang sudah lama," kata Prabowo dalam keterangan tertulis yang dirilis Badan Pemenangan Nasional (BPN), Rabu 27 Februari 2019.

PDIP Tidak Undang Prabowo di HUT ke-52: Insya Allah saat Kongres Nanti

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menceritakan, karena kedekatannya dengan para ulama, maka dia dianggap sebagai kelompok radikal. Padahal, Islam di Indonesia sangat menghargai perbedaan dan selalu memberikan rahmat bagi semua golongan. 

"Islam di Indonesia itu tidak radikal, Islam di Indonesia itu Rahmatan Lil Alamin, ustaz-ustaz saya, kiai-kiai saya, dan habaib-habaib saya mengajarkan bahwa Islam di Indonesia melindungi semua suku, semua agama, semua etnis. Kita tidak boleh mengujar kebencian," katanya.

Presiden Prabowo Bakal Bertemu PM Anwar Ibrahim Hari Ini

Ia mencontohkan, bukti Islam di Indonesia itu menghargai semua golongan, terlihat dalam 17 butir yang dia tandatangani dalam perjanjian dibuat ijtima ulama kedua. Dalam 17 butir perjanjian tersebut, tidak ada yang merugikan kelompok, agama, etnis maupun ras lain yang hidup di Indonesia. 

"Bahkan, tiap butir itu menghormati setiap semua agama, suku, ras, dan kelompok etnis. Pihak yang salah pun kita hormati. Kalau kita percaya pasti ada kebaikan di semua pihak, mudah-mudahan dia kembali ke jalan yang benar," ujarnya. (asp)

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) di pelataran Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 9 Januari 2025.

Prabowo dan Anwar Ibrahim Bicara Empat Mata di Malaysia, Seskab Teddy Ungkap Inti Pembicaraan

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkap inti pembicaraan antara Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur.

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025