Wiranto Tantang Prabowo Sumpah Pocong, BPN: Tidak Etis
- Ridho Permana/VIVA.co.id
VIVA – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Andre Rosiade, menanggapi tantangan Menko Polhukam Wiranto kepada Prabowo Subianto untuk sumpah pocong. Tantangan ini dilakukan terkait tudingan dalang kerusuhan Mei 1998.
Menurut Andre, tak etis seorang menteri atau pejabat negara mengatakan seperti itu. Begitupun jika memang ingin membahas kasus 1998, Andre menyarankan agar diselesaikan setelah Pilpres.
"Menurut saya, tidak etis seorang pejabat negara (menteri) menantang sumpah pocong seperti itu. Kalau mau membahas soal 1998, jika terpilih nanti, akan kita tuntaskan setelah pilpres," kata Andre saat dihubungi VIVA, Selasa 26 Februari 2019.
Andre menjelaskan, saat ini lebih baik menyuguhkan gagasan dan program apa yang ingin dirasakan masyarakat.
"Masyarakat butuh gagasan dari pasangan calon. Lebih baik sekarang yang disuguhkan adu visi-misi, adu gagasan," ujarnya.
Tantangan Wiranto untuk Kivlan dan Prabowo lantaran dia ingin membuktikan siapa dalang kerusuhan tahun 1998.
Wiranto geram dengan tudingan Kivlan bahwa dia yang seolah-olah menjadi dalang kerusuhan pada zaman kepemimpinan Soeharto itu.
"Sumpah pocong saja. [Tragedi] 98 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu saya, Prabowo, Kivlan Zen? Sumpah pocong kita, siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan, biar terdengar di masyarakat, biar jelas. Jangan asal menuduh saja," kata Wiranto di Kantor Presiden. (ren)