Ketua DPR Minta Masyarakat Lebih Bijak Tanggapi Isu yang Beredar

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo
Sumber :

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menolak informasi, hasutan, dan ujaran yang dapat merusak akal sehat. 

Pimpinan DPR Belum Izinkan RUU TPKS Dibahas saat Reses, Ini Alasannya

Dalam menyikapi setiap persoalan, publik hendaknya tetap berpatokan pada fakta dan informasi resmi yang akurat, serta penjelasan dari institusi atau figur yang kompetensinya sudah teruji.

Di tengah tingginya intensitas lalu lintas informasi di ruang publik saat ini, setiap individu atau komunitas dituntut untuk lebih mengutamakan rasionalitas dan objektivitas berdasarkan fakta dan informasi yang sah dan akurat, atau penjelasan yang bersumber dari pihak yang paling kompeten.

DPR Minta Pemerintah Tak Naikan Harga BBM Bersubsidi

Publik diimbau agar tidak terperangkap pada subjektivitas, karena subjektivitas tak jarang menyebabkan munculnya perilaku dan pola pikir irasional.

Ajakan dan imbauan ini mengacu pada keprihatinan Ketua DPR yang melihat upaya perusakan akal sehat publik akhir-akhir ini yang dilakukan secara terorganisir dan berkelanjutan. 

DPR Sarankan Aturan Menag soal Toa Masjid Disesuaikan Kondisi Daerah

Upaya itu dilakukan dengan membanjiri ruang publik dengan berita bohong (hoax), informasi palsu, juga sejumlah sensasi atau tindakan kontroversial. Tindakan atau aksi yang destruktif itu tampak simultan.

Pernyataan yang mendorong publik untuk mempersepsikan Pilpres ibarat Perang Badar itu terang saja merusak akal sehat. 

Begitu juga dengan berlanjutnya penggorengan isu SARA dan asumsi bahwa suatu pihak memiliki kompetensi untuk mengkafirkan lawan politik. 

Ketua DPR menilai bahwa mereka yang terus mencoba merusak akal sehat masyarakat itu sudah gelap mata akibat nafsu untuk mendapatkan materi dan kekuasaan hingga berani menghalalkan segala cara.

Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Anggota Komisi VI DPR RI

Kelangkaan Minyak Goreng, Komisi 6 DPR: Rantai Pasok Rusak

Hingga saat ini, kelangkaan minyak goreng masih terjadi di beberapa wilayah. Pemerintah dan stakeholder diminta untuk duduk bersama mencari solusi.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022