Ngabalin Sebut Doa Neno Warisman Penistaan yang Sebenarnya

Ali Mochtar Ngabalin.
Sumber :
  • Eka Permadi/VIVA.co.id

VIVA – Staf Khusus Presiden, Ali Muchtar Ngabalin, menilai bahwa puisi doa Ustazah Neno Warisman pada acara Munajat 212 di Monas beberapa hari lalu jelas untuk kepentingan politik.

Doakan Netizen Alami Kesialan Seperti Dirinya, Ibunda Fuji Tuai Pro Kontra

Sebenarnya, doa yang dipanjatkan itu merupakan bagian doa ketika Perang Badar. Namun saat ini untuk kepentingan politik tertentu. 

“Masa ada doa yang menyatakan, ‘Kalau tidak memenangkan kubu sebelah, tidak ada lagi yang menyembah Allah SWT'. Ini kan doa perang badar, masa dipotong-potong untuk kepentingan politik? Ini penistaan yang sebenarnya,” kata Ngabalin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, 24 Februari 2019. 

Paula Verhoeven Panjatkan Doa Khusus untuk Rumah Tangganya: Aku Berharap Baik-baik Saja

Ia menuturkan, apa yang sudah dilakukan oleh tim sukses dari Prabowo-Sandiaga dalam hal ini sudah melanggar etika kampanye politik. 

"Karena mobilisasi yang dilakukan bertujuan untuk konfrontasi bukan bertujuan damai,” tutur Ngabalin dalam acara deklarasi alumni Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 12 Jakarta terhadap pasangan calon nomor 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Tangis Megawati Soekarnoputri Pecah saat Berdoa di Makam Imam Bukhari

Pada malam Munajat 212 yang digelar oleh Majelis Ulama Indoensia (MUI) DKI Jakarta, Neno Warisman membacakan doa yang dikemas dalam puisi. 

Waktu itu, Neno membacakan doa itu sambil melihat tulisan doa yang ada di ponsel dengan nada yang begitu keras. 

Berikut doa yang dikemas seperti puisi Neno Warisman yang menuai kontroversi yakni:

Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami
dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu. 

(ren)

Cagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK).

Jelang Debat Perdana, Ridwan Kamil Minta Doa dari Masyarakat Jakarta

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil siap menjalani debat perdana dalam kontestasi Pilkada Jakarta pada Minggu besok, 6 Oktober 2024.

img_title
VIVA.co.id
5 Oktober 2024