Ada Munajat 212, Kapitra Sebut Tuhan Tak Ada di Monas

Caleg PDIP, Kapitra Ampera, di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 27 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/ Bayu Januar.

VIVA - Mantan Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab yang kini menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Kapitra Ampera, menilai acara Munajat 212 yang digelar di Monas seharusnya tidak perlu dilaksanakan. Dia menilai kegiatan itu tidak punya manfaat.

Habib Rizieq Minta Prabowo Proses Hukum Perusak Demokrasi RI 10 Tahun Terakhir

"Saya pikir enggak ada urgensinya karena itu kan politisasi ibadah. Politisasi ibadah untuk politik itu kan," kata Kapitra saat dihubungi wartawan, Kamis, 21 Februari 2019.

Kapitra menuturkan dalam ideologi Islam tidak ada ajaran untuk memobilisasi massa agar bermunajat kecuali meminta hujan. Misalnya salat minta hujan.

Massa Munajat 212 Teriakkan 'Free Palestine', Baznas Kirim Bantuan ke Palestina Rp 25 Miliar

"Kalau begini ya enggak ada. Orang munajat itu di rumah masing-masing atau di masjid. Sementara sekitar Monas itu banyak masjid. Ini bagian dari demonstrasi untuk mendukung pasangan 02 aja itu," kata dia lagi.

Kapitra menilai kegiatan itu sangat kental politiknya. Sedangkan tema munajat hanyalah kemasan saja.

Lalu Lintas Sekitar Monas Tetap Lancar Meski Ada Munajat 212

"Saya pikir masyarakat enggak usah ngikutin itu, dan itu sudah terlalu jauh. Masa Monas dijadikan sentra ibadah? Bagaimana mungkin kok itu rumah ibadah dipindahkan ke Monas? Sudah enggak benar itu, saya minta dihentikan itu," ujarnya.

Kapitra meminta umat Islam jangan mau dibodohi terus-menerus seperti ini. Dia menegaskan soal politik itu pilihan masing-masing.

"Ya saya imbau untuk jangan ikut itu, karena itu politisasi ibadah itu. Itu bukan pure untuk munajat, Tuhan enggak ada di Monas itu," ujarnya.

Dia menambahkan Tuhan ada di hati manusia. Selain itu, Monas bukan tempat suci.

"Masa minta yang suci di tempat yang kotor, seharusnya di rumah ibadahlah di tempat yang suci meminta kepada yang maha suci Allah. Kecuali istiqhosah, atau salat hari raya karena dianjurkan di lapangan, tapi kalau munajat begini di situ enggak ada itu," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang akan menggelar kegiatan doa bersama bertajuk Munajat 212 di area Monumen Nasional (Monas), Kamis sore, 21 Februari 2019. Ada beberapa agenda dalam kegiatan itu yaitu dari salat Magrib berjamaah sampai senandung selawat bersama.

Rencananya, panitia acara mengundang Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, untuk dapat hadir. Selain itu, sejumlah tokoh petinggi partai politik yang dekat dengan alumni 212. (dau)

Lihat situasi di Monas jelang shalat Maghrib di Munajat 212 pada video di bawah:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya