Prabowo Didoakan Kiai Maimun, BPN: Jokowi Khusyuk Mengaminkan
- Dok. PPP.
VIVA – Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ikut merespons momen Kiai Maimun Zubair yang mendoakan Prabowo di sebelah capres petahana Jokowi. Doa Maimun ini dinilai sebagai sinyal baik untuk Prabowo-Sandi.
"Kami melihat bahwa inilah sebuah tanda atau sinyal bahwa saatnya sekarang perubahan pak Prabowo akan memimpin Indonesia 2019-2024 nanti," kata anggota BPN, Ferdinand Hutahaean, di Lapangan Banteng, Sabtu 2 Februari 2019.
Menurut dia, Maimun merupakan sosok ulama yang sangat dihormati bukan hanya oleh muridnya. Tapi juga dihormati oleh kalangan kiai. Maka dari itu, bila lisan kiai Maimun mendoakan Prabowo, diharapkan ini pertanda baik untuk capres nomor urut 02 itu.
"Kemarin kan mbah Maimun meskipun menjamu pak Jokowi tetapi mendoakan pak Prabowo. Bahkan pak Jokowi terlihat khusyuk sekali mengaminkan doa tersebut. Jadi kita betul-betul berterima kasih juga ke pak Jokowi yang sudah mengaminkan doa tersebut," ujarnya
Kemudian, Ferdinand menambahkan, Prabowo sebenarnya secara langsung menemui Maimun beberapa waktu lalu. Pada saat itu, Maimun mendoakan Prabowo dan tidak salah menyebut nama.
"Pak Prabowo kan sudah ketemu mbah Maimun, sudah ketemu sebelumnya jauh-jauh hari, juga mbah kiai Maimun mendoakan pak Prabowo juga waktu itu untuk menjadi presiden dan tidak salah menyebut nama ya," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial lantaran dalam ulama kharismatik asal Rembang yang juga Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan, Kiai Maimun Zubair, mendoakan Prabowo Subianto menjadi pemimpin. Menariknya, doa tersebut diucapkan di sebelah capres petahana Joko Widodo.
Baca: PPP Soroti Pemotongan Video Doa Kiai Maimun Zubair
Peristiwa tersebut terjadi saat Jokowi menghadiri acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat, 1 Februari 2019.
123 Pejabat Kabinet Prabowo Sudah Setor LHKPN, KPK: Harta Paling Tinggi Rp5,4 T
Menurut KPK, banyak pejabat Kabinet Merah Putih yang menyetor LHKPN jelang jatuh tempo.
