Tim Kampanye Keluhkan Jokowi Terus 'Digempur' Isu Kriminalisasi Ulama
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Razman Arif Nasution mengaku heran dengan adanya tuduhan segelintir pihak yang sering menyebut Presiden Jokowi mengkriminalisasi ulama.
Tuduhan itu dinilai sangat politis karena proses hukum kata dia seharusnya bukan menjadi wewenang Jokowi.
"Kalau anda ingin tahu ada penerapan hukum tidak baik, tanya ke Kapolri, tanya ke Kejaksaan bukan ke Pak Jokowi," kata Razman saat hadir dalam diskusi refleksi akhir tahun yang diadakan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin di kawasan Jakarta Pusat, Minggu 30 Desember 2018.
Razman memberikan contoh salah satu kasus yang dijalani Habib Bahar bin Smith adalah murni sehingga sudah diproses hukum sesuai dengan porsinya. Namun masih ada saja pihak yang menuduh tanpa dasar bahwa hal itu adalah ulah rezim Jokowi.
"Apakah orang yang melakukan pidana terhadap dua santrinya kemudian dapat dibuktikan oleh polisi dengan 4 alat bukti, bukan saja 2, itu dilakukan kriminalisasi dan dialamatkan kepada Pak Jokowi. Ini keliru, ini bukan main biliar, tendang bola yang sana bola yang sana yang masuk, bukan. Kalau aAda tidak puas, Anda lakukan praperadilan," ujarnya.
Di sisi lain, terkait tudingan isu anti-Islam dan kriminalisasi ulama itu, Razman mengingat soal pengakuan La Nyalla Mattalitti. Menurut dia, pengakuan La Nyalla akhirnya mempertegas soal kampanye hitam yang kerap dialamatkan kepada Jokowi selama saat Pemilu 2014 lalu.
"Beliau meminta maaf dan berada di barisan kami. Artinya dalam konteks penegakan hukum clear bahwa Pak Jokowi ini tidak ada urusannya dengan kriminalisasi dan keislamannya tidak perlu diragukan," kata dia.