Gerindra Sebut Pemerintah Bodohi Masyarakat soal Beli Saham Freeport

Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria.
Sumber :

VIVA – Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, melihat pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, berlebihan mengumbar terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia.

INDEF: Ekosistem Hilirisasi Tembaga Indonesia Menunjukkan Perkembangan Positif dan Punya Nilai Strategi yang Signifikan

Menurut dia, publik tidak perlu menyanjung pemerintah yang berhasil membeli saham sebesar 51 persen atau mayoritas. Karena menurutnya uang hasil pembelian saham itu berasal dari utang yang dikucurkan bank asing

"Freeport Indonesia itu yang dibayar Inalum menggunakan global bond, utang dari asing. Sama aja dimiliki oleh asing, dibayar pakai dolar. Kita dibodohi saja," kata Riza saat ditemui usai hadir dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat.

Gerindra Dinilai sebagai Parpol Paling Informatif, Komitmen Prabowo Junjung Tinggi Demokrasi

Harusnya, lanjut Riza, pembelian saham itu menggunakan kas negara atau APBN. Kalaupun tak bisa, ia juga menyebut, kenapa pembelian saham itu tidak meminta uang patungan rakyat?

"Mobilisasi seluruh rakyat beli saham Inalum. Wah saya kira orang - orang Papua yang kaya itu beli, kita di Jawa beli, di Kalimantan beli, beli semua," kata dia.

Jadi Parpol Paling Informatif, Gerindra: Penyemangat bagi Kader Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Riza meminta, pemerintah berhenti menyatakan keberhasilannya telah menguasai tambang emas terbesar di Papua tersebut. Malah ia menduga, pembelian saham itu pun di dalamnya terdapat uang induk perusahaan Freeport.

"Sama aja McMoran juga nanti yang beli. Jelas ini, orang bilang hebat, justru keblinger ini," kata dia. (ren)

Ilustrasi Pertambangan Batu Bara (Sumber Gambar : wallpaperbetter)

Riset INDEF: Indonesia Punya Momentum Strategis untuk Jadi Pemain Global dalam Hilirisasi Tembaga

Direktur Eksekutif INDEF menyebut Indonesia menempati posisi ke-10 dengan kepemilikan sekitar 3 persen dari total cadangan tembaga dunia, setara dengan 24.000 ton.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024