La Nyalla: Saya yang Isukan Jokowi PKI

La Nyalla Mahmud Matalitti.
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita.

VIVA - La Nyalla Mahmud Matalitti mengaku gerah terhadap isu-isu miring yang masih dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo dalam musim kampanye pemilu. Menurut La Nyalla, isu itu sudah usang, karena disebutnya hanya sebagai propaganda hitam yang dibuat kompetitor.

Ketua Umum PBB: Masyumi Itu Inspirasi Terbesar Kami tetapi Era Sudah Jauh Sekali

Sebagai mantan pendukung Prabowo Subianto di pemilu lalu, ia menjabarkan bagaimana produksi fitnah dan hoaks diproduksi untuk mendiskreditkan Jokowi saat itu.

"Pertama kali, saya begitu mau mendukung Pak Jokowi. Saya datang ke beliau, saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan pak Jokowi PKI, saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan (tabloid) Obor di Jawa Timur dan Madura. Akhirnya, saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali. Alhamdulilllah dimaafkan," kata La Nyalla, usai bertemu dengan KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Jakarta, Selasa 11 Desember 2018.

Terpopuler: Klarifikasi PIK 2 soal Pagar Bambu Misterius di Laut Tangerang, PDIP Tak Jadi Oposisi Prabowo

Saat ini diketahui, La Nyalla berada di barisan pasangan petahana. Ia menegaskan, dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf akan total merebut suara di wilayah Jawa Timur. Ia sendiri menyesal telah memfitnah Jokowi sedemikian rupa, karena berdampak negatif hingga saat ini.

"Waktu itu wajar saya bilang gitu, karena oposisi. Oposisi ka,n apa saja dihajar lawannya. Karena, sekarang saya bukan oposisi, saya harus tobat," kata dia.

Megawati Putuskan PDIP Tak Jadi Oposisi Prabowo tapi Ogah Masuk Kabinet, Kata Ahmad Basarah

"Dulu saya fight untuk dukung Prabowo. Salahnya Prabowo itu saya tutupi semua. Saya tahu Prabowo," tambahnya.

Dalam pertemuannya dengan Ma'ruf, La Nyalla yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu diberikan bola dan sorban dalam pertemuan. Ia juga memberikan garansi kemenangan telak bagi Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur.

"Kerjanya mereka (pendukung) itu sudah door to door. Kami tidak banyak omong," ujarnya. (asp)

Ketua Harian DPP Grib Jaya, Anan Wijaya

Persyaratan Peserta Pemilu Disarankan Diperketat setelah MK Hapus Presidential Threshold

GRIB Jaya menilai peraturan persyaratan partai politik peserta Pemilu harus diperketat usai MK resmi menghapus presidential threshold 20 persen kursi di DPR.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025