La Nyalla: Saya yang Isukan Jokowi PKI

La Nyalla Mahmud Matalitti.
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita.

VIVA - La Nyalla Mahmud Matalitti mengaku gerah terhadap isu-isu miring yang masih dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo dalam musim kampanye pemilu. Menurut La Nyalla, isu itu sudah usang, karena disebutnya hanya sebagai propaganda hitam yang dibuat kompetitor.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

Sebagai mantan pendukung Prabowo Subianto di pemilu lalu, ia menjabarkan bagaimana produksi fitnah dan hoaks diproduksi untuk mendiskreditkan Jokowi saat itu.

"Pertama kali, saya begitu mau mendukung Pak Jokowi. Saya datang ke beliau, saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan pak Jokowi PKI, saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan (tabloid) Obor di Jawa Timur dan Madura. Akhirnya, saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali. Alhamdulilllah dimaafkan," kata La Nyalla, usai bertemu dengan KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Jakarta, Selasa 11 Desember 2018.

PBB Kirim Utusan ke Suriah Bahas Bantuan Kemanusiaan usai Assad Terguling

Saat ini diketahui, La Nyalla berada di barisan pasangan petahana. Ia menegaskan, dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf akan total merebut suara di wilayah Jawa Timur. Ia sendiri menyesal telah memfitnah Jokowi sedemikian rupa, karena berdampak negatif hingga saat ini.

"Waktu itu wajar saya bilang gitu, karena oposisi. Oposisi ka,n apa saja dihajar lawannya. Karena, sekarang saya bukan oposisi, saya harus tobat," kata dia.

Oposisi Bersenjata Suriah: Israel Harus Mundur ke Posisi Sebelumnya

"Dulu saya fight untuk dukung Prabowo. Salahnya Prabowo itu saya tutupi semua. Saya tahu Prabowo," tambahnya.

Dalam pertemuannya dengan Ma'ruf, La Nyalla yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu diberikan bola dan sorban dalam pertemuan. Ia juga memberikan garansi kemenangan telak bagi Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur.

"Kerjanya mereka (pendukung) itu sudah door to door. Kami tidak banyak omong," ujarnya. (asp)

Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024