PDIP: Prabowo Belum Pernah Memenangkan Pertarungan Apa Pun
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Ucapan elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah mengenai guru korupsi adalah Soeharto alias mertua Prabowo Subianto membuatnya hendak dilaporkan ke polisi. Politikus PDIP Maruarar Sirait menilai Basarah bisa mempertanggungjawabkan ucapannya itu.
"Negara ini negara hukum, makanya kita bicara itu tentu dengan data dan fakta. Siapa pun, tentu saya yakin Basarah, bisa menjelaskan ke publik pada waktunya," kata Maruarar di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 November 2018.
Terkait ucapan Prabowo di Singapura tentang korupsi di Indonesia, Maruarar menyebut tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo lebih tinggi. Karena itu menurutnya kubu Prabowo mencari perhatian dengan pernyataan-pernyataan yang kontroversial.
"Tentu berusaha bermanuver untuk mencari perhatian rakyat dengan cara mengeluarkan pernyataan-pernyataan. Tapi rakyat sudah bisa membuktikan 4 tahun ini bagaimana kerjanya Pak Jokowi," ujar Maruarar.
Maruarar menilai sangat jelas perbedaan Jokowi yang diusung partainya menjadi presiden dengan Prabowo. Dia menyinggung Prabowo juga kerap kalah di pemilihan presiden.
"Sementara Pak Prabowo kan belum pernah memenangkan pertarungan apa pun, kecuali jadi Ketum Gerindra saja. Pemilu presiden selalu kalah, wapres maupun presiden. Sedangkan Pak Jokowi selalu mendapatkan kepercayaan rakyat dengan kinerja dan prestasi," terang Maruarar.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim Joko Widodo-Ma'ruf Amin Ahmad Basarah tak terima dengan pernyataan calon Presiden Prabowo Subianto, yang menyebut Indonesia kini seperti dilanda penyakit kanker stadium empat dalam hal korupsi.
Menurut dia, budaya korupsi saat ini merupakan warisan era Orde Baru, di mana Prabowo pernah menjadi bagiannya. Lanjut Basarah, korupsi masih menjadi tantangan bersama, meski kini belum bisa terselesaikan.
"Jadi guru dari korupsi Indonesia sesuai TAP MPR Nomor 11 tahun 1998 itu mantan Presiden Soeharto dan itu adalah mantan mertuanya Pak Prabowo," ujar Basarah. (ase)