PDIP Sebut Soeharto Guru Korupsi, Fadli Zon: Memercik ke Muka Sendiri
- VIVA/Reza Fajri
VIVA – Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menanggapi pernyataan Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basaran soal guru korupsi merupakan mantan mertuanya Prabowo Subianto yakni Soeharto. Ia menyindir pernyataan itu nanti justru bisa memercik ke muka sendiri.
"Jadi pernyataan itu nanti bisa memercik ke muka sendiri," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Kamis 29 November 2018.
Fadli menjelaskan, prestasi Orde Baru sudah banyak. Kata dia, seperti bidang ekonomi yaitu pengentasan kemiskinan hingga pembangunan infrastruktur. Prestasi Soeharto sebagai Presiden RI ke-2 era Orde Baru bahkan diakui dunia internasional.
"Saya kira pencapaian-pencapaiannya luar biasa dan diakui oleh dunia internasional termasuk pertumbuhan yang konstan sampai 7 persen di tahun-tahun tertentu berangkat dari minus tadinya. Kalau menurut saya ucapan dari Ahmad Basarah itu tak tepat ya," jelas Fadli.
Menurutnya, tudingan Basarah tak ada bukti yang kuat. Sebab, saat krisis 1998 pun tak terkait dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme atau KKN.
"Karena arus modal yang besar, ada faktor-faktor internasional juga yang membuat situasi ekonomi jadi kacau ketika tahun 97-98," kata Fadli.
Sebelumnya, politikus PDIP yang juga juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah menyebut guru dari korupsi di Indonesia adalah mendiang Presiden RI ke-2 Soeharto. Soeharto merupakan mantan mertua Prabowo Subianto.
Pernyataan Basarah itu untuk merespons ucapan Prabowo di Singapura yang mengatakan bahwa korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat. Gerindra menilai pernyataan Basarah tidak etis.