Geram Diserang Isu Keturunan PKI, Jokowi: Politik Tidak Beradab
- VIVA.co.id/Sadam Maulana
VIVA – Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo geram dengan isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dialamatkan terhadapnya. Bagi Jokowi, serangan isu ini tak beretika dan tak beradab.
"Saya disebut keturunan PKI, itu kan politik yang tidak beretika, tidak beradab," kata Jokowi, pada pengukuhan Tim Kampanye Daerah atau TKD Jokowi-Ma'ruf Amin, di The Sultan Convention Center Palembang, Minggu, 25 November 2018.
Selain soal PKI, Jokowi juga menyindir pernyataan yang menyebut dirinya sebagai antek asing. Dia menegaskan, pemerintahannya bukanlah bagian dari kepentingan antek asing yang sering dituduhkan.
Dari data Direktorat Jenderal Imigrasi, Jokowi mengungkapkan total pekerja asing legal di Indonesia 80.000 orang atau hanya 0,03 persen. Angka ini jauh dari jumlah pekerja asing di Uni Emirat Arab.
Di negara Timur Tengah itu, pekerja asing bahkan mencapai 80 persen dari total populasi penduduk Uni Emirat Arab. Sementara di Arab Saudi mencapai 35 persen yang sebagian besar pekerja asingnya warga negara Indonesia.
"Di Brunei Darussalam itu 32 persen. Jadi kita ini sangat sedikit. Ya masa dibilang antek asing," tuturnya.
Meski berbeda pandangan politik, agama, suku, Jokowi berharap agar masing-masing dapat saling menghormati. Hal ini agar tercipta suhu politik yang damai.