Prabowo Diusulkan Jadi Bapak Ojol, Demokrat: Terinspirasi Silat
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Ucapan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait lulusan SMA jadi ojek online (ojol) menuai pro dan kontra. Pembelaan sempat datang dari salah satu komunitas ojol yang membela Prabowo dan mengusulkan eks Danjen Kopassus itu sebagai bapak ojek online.
Merespons hal tersebut, Ketua DPP Demokrat sekaligus Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Jansen Sitindaon mengapresiasi usulan dari komunitas ojol tersebut.
"Kita ucapkan apresiasi ya jika teman-teman ojol merasa pak Prabowo dianggap tepat sebagai ayah mereka. Pelindung mereka sehingga diusulkan jadi bapak ojek online," kata Jansen dalam pesan singkatnya kepada VIVA, Sabtu malam, 24 November 2018.
Jansen mengatakan, mungkin komunitas ojol tersebut terinspirasi dengan salah satunya prestasi cabang pencak silat yang dipimpin Prabowo saat Asian Games 2018.
"Terinspirasi melihat prestasi pencak silat di mana pak Prabowo sebagai ayahnya, ketuanya di Indonesia terbukti gemilang mengharumkan nama bangsa di Asian Games. Apa yang dibina pak Prabowo ini memang terbukti selalu besar," ujarnya.
Namun, yang lebih penting menurutnya dari sekedar gelar bapak ojol, Prabowo harus punya program memperbaiki sektor transportasi yang sekarang populer itu. Tentu, hal ini ketika Prabowo menang di Pilpres 2019.
"Jika nanti terpilih via kebijakannya pak Prabowo harus memperhatikan teman-teman yang bekerja di sektor ojol ini seperti Kesejahteraannya, keamanan profesi ini, asuransi perlindungannya dan lain-lain," tutur Jansen.
Kemudian, ia melihat saat ini ojol itu bukan tujuan utama pekerjaan dan hanya alternatif.
"Bukan tujuan utama pekerjaan jika tersedia pilihan lain yg lebih baik. Menyediakan pilihan lapangan yang lebih baik itulah tugas pemerintah," tuturnya.
Baca: Prabowo Diusulkan Jadi Bapak Ojek Online
Sebelumnya, pidato Prabowo soal lulusan SMA jadi ojol memantik perdebatan di publik. Ada yang pro dan kontra dengan ucapan Prabowo. Pihak yang kontra menilai ucapan Prabowo menghina masyarakat yang berprofesi sebagai ojol.
Namun, di sisi lain, ada komunitas ojol yang justru ucapan Prabowo sebagai bentuk keprihatinan. Mereka pun ingin Prabowo menjadi bapak ojol.