Wenny Warouw: Kok PNS Latihan Nembak di Jam Kerja?
- ANTARA Foto/Reno Esnir
VIVA – Anggota Komisi III DPR, Wenny Warouw menaruh banyak tanda tanya pada tersangka pelaku penembakan gedung DPR. Diantaranya soal status PNS tapi masih bisa berlatih menembak dan soal kepemilikan senjata.
"Mereka (tersangka) saya lihat KTP-nya PNS saya dapat informasi dari polda, mereka itu adalah pegawai negeri, (kementerian) perhubungan. Kalian sekarang ini pergi dong ke menteri perhubungan tanya itu kok jam kerja latihan nembak?" Kata Wenny di gedung DPR, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018.
Ia menambahkan para tersangka juga memiliki sertifikasi Perbakin. Tapi malah mengatakan bukan bagian dari Perbakin.
"Tadi pagi aku liat tvOne mereka katakan bahwa bukan Perbakin terus ini saya kemarin kesana diam-diam saya dapat, sertifikasi Perbakin sama IP dan SK ini," ujar Wenny.
Politikus Gerindra ini juga mempertanyakan mereka yang mendapatkan senjata dari gudang dan kepemilikan senjata tersebut. Para tersangka didorong agar melakukan uji balistik juga di lapangan.
"Lihat jangkauan berapa jaraknya. Supaya masyarakat tahu apa benar DPR ini ditembak dengan glock 17. Kalau ngga sampai segitu, berarti lain ceritanya. Harus dibuktikan lagi," kata Wenny.
Sebelumnya, terdapat temuan lagi penembakan di ruangan anggota DPR Khotibul Imam di lantai 9. Temuan ini menjadi temuan kelima, dari sebelumnya juga ditemukan di lantai 10 dan 20 Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, mendapatkan laporan adanya penembakan di ruangan anggota DPR Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya ruang 1008 dan Fraksi PAN Totok Daryanto di ruang 2003.
Pada Senin, 15 Oktober 2018, dua penembakan terjadi di ruang anggota DPR dari Partai Gerindra Wenny Waroe dan anggota DPR dari Partai Golkar Bambang Heri Purnama.