Kader Parpol dan Ulama Bentuk Kelompok Eks 212 Kawal Ma'ruf Amin

Anggota Eks 212 Kawal Ma'ruf Amin
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Sekelompok kader partai politik dan ulama, yang menamakan diri Eks 212 Kawal K.H Ma'ruf Amin, menyatakan kegelisahan atas perpecahan Gerakan 212 jelang Pemilu 2019. Itu karena ada klaim dukungan dari eksponen Gerakan 212 – yang muncul saat Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 – terhadap salah satu calon tertentu.

Habib Rizieq Minta Prabowo Proses Hukum Perusak Demokrasi RI 10 Tahun Terakhir

Menurut Koordinator Eks 212 Kawal Ma'ruf Amin, Razman Arif Nasution, Gerakan 212 tidak boleh diklaim sepihak oleh kelompok lain, lantaran Ma'ruf juga menjadi pencetus munculnya fatwa terhadap ucapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Gerakan ini (awalnya) kita mau membela dari segi hukum, karena adanya pernyataan Ahok yang terkait dengan Al Maidah. Dan Fatwa ulama itu diterbitkan oleh MUI, yang Ketua Umumnya Kiai Ma'ruf," kata Razman di Posko Rumah Cemara Jakarta, Kamis 11 Oktober 2018. 

Habib Rizieq Sempat Khawatir Hadir ke Reuni 212: Takut Ditangkap Lagi

"Sekarang muncul pertanyaan, fatwa apa yang dikeluarkan MUI sehingga GNPF memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi. Ini harus dijawab juga," lanjut dia. 

Ada sejumlah kader parpol yang masuk dalam struktur Eks 212 Kawal Ma'ruf ini. Mereka. di antaranya, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Lukman Edy, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Imam Anshori Saleh, selaku penasihat serta Ustaz Kkholid Hidayat, Ustaz Kurtubi Al Bantani, Ustaz Sulaeman, dan juga Ustaz Sayuti sebagai Wakil Koordinator. 

Panitia Klaim Tak Ada Orasi Politik di Reuni 212: Fokus Munajat dan Salawat

Razman mengatakan Eks 212 ini juga orang-orang yang berkontribusi banyak saat gerakan.

"Mereka ini juga berjalan kaki dan membawa air mineral agar orang yang melakukan gerakan Bela Islam tidak kehausan. Dalam konteks itu orang-orang yang melakukan Ijtima satu dan dua, perlu dipertanyakan tentang maksud dan tujuan Ijtima," ujarnya.

Razman pun menyampaikan fatwa MUI kepada Ahok sudah tutup buku, apalagi yang bersangkutan telah dinyatakan bersalah oleh hukum.

Menurut dia, para pendukung Ahok dan kelompok ini akan bekerja sama untuk memenangkan capres petahana. 

"Kita bisa bekerja sama dengan siapa pun. Kita berjalan dan insya allah sampai ke daerah-daerah, ini akan dibentuk di seluruh Indonesia," kata Razman yang juga politisi PKB. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya