Ma'ruf Amin Bilang Ekonomi RI Tak Lagi Isra tapi Mikraj Tahun 2024
- ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin meyakini perekonomian Indonesia bangkit paling lambat tahun 2024 sebagai akibat pembangunan masif infrastruktur di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pembangunan infrastruktur yang masif, menurut Ma'ruf, baru akan terasa manfaatnya dalam jangka panjang, bukan setahun-dua tahun pertama. Sebab infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, kereta api, bandara, pelabuhan dan lain-lain akan bertahap merangsang produktivitas dan distribusi sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Memang sekarang belum kelihatan. Tapi beberapa tahun yang akan datang ketika rakyat sudah mulai bangkit menggunakan semua fasilitas (infrastruktur), ekonomi Indonesia akan bangkit. Insya Allah," kata Ma'ruf di kompleks Pesantren Al-Muhajirin, Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu, 3 Oktober 2018.
Ma'ruf kembali mengulang pernyataannya tentang arus baru ekonomi Indonesia tahun 2024. Namun kali ini ia mengibaratkan dalam istilah isra dan mikraj; peristiwa spiritual Nabi Muhammad diperjalankan oleh Tuhan dari Masjid al-Haram hingga Masjid al-Aqsa yang disebut isra, lalu dinaikkan dari Masjid al-Aqsa ke langit ketujuh yang disebut mikraj.
Indonesia, katanya, sudah waktunya lepas landas atau mikraj dengan pembangunan pesat untuk mencapai kemajuan, bukan lagi melulu isra atau bergerak secara horizontal atau mendatar.
"Nanti 2024 itu, ekonomi Indonesia sudah mikraj. Tahu mikraj? Naik, tidak isra terus. Jadi, kita mengubah ekonomi isra menjadi ekonomi mikraj. Mikraj ekonomi, ini istilah baru; istilah santri," ujarnya disambut tepuk tangan para santri yang hadir.
Untuk menuju ke sana, kata Ma'ruf, pelbagai program disiapkan. Ia memprioritaskan penciptaan sumber daya manusia yang unggul. Dia dan Joko Widodo, kalau dipercaya oleh rakyat untuk memimpin negara, akan berbagi tugas untuk mempercepat pembangunan demi visi mikraj perekonomian Indonesia.