Walk Out Saat Kampanye Damai, Projo: SBY Jangan Lebay
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Ketua Projo, Budi Arie menilai, sikap Ketua Umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berlebihan, ketika walk out dari iring-iringan Karnaval Kampanye Damai, karena diteriaki oleh pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Budi memastikan, tidak ada yang memprovokasi SBY, saat mengikuti iring-iringan karnaval. Ia meminta, kubu SBY tidak mendramatisir hal tersebut.
"Enggak ada yang memprovokasi, enggak ada yang berbuat di luar ketentuan acara, jangan lebay lah, jangan lebay lah," kata Budi di kawasan Monas, Jakarta, Minggu 23 September 2018.
Budi menegaskan, tak mungkin ada provokasi di kampanye pemilu damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini. Karena, materi kampanye damai telah disepakati sejak awal.
"Enggak lah, enggak ada provokasi, ini kan kampanye damai. Tujuan kampanye damai kan, untuk merayakan kesepakatan, bahwa kita akan menyelenggarakan pemilu, pilpres, dan pileg dengan baik, damai, jujur, dan demokratis," paparnya.
Sebelumnya SBY walk out dalam iring-iringan Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan KPU di kawasan Monas, Jakarta, Minggu pagi, 23 September 2018.
Semula, alasan walk out SBY dari iring-iringan sebagai bentuk protest, lantaran KPU tidak tegas dengan membiarkan atribut partai dan pasangan capres cawapres banyak beredar di acara Deklarasi Kampanye Damai.
Pantauan VIVA di lokasi, sejumlah atribut partai kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, memang banyak beredar di lokasi. Mulai dari bendera Partai Golkar dan Partai Nasdem, serta atribut relawan Jokowi seperti baju Gojo maupun papan slogan tagline kampanye Indonesia Maju.
Belakangan, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengungkap alasan lain SBY walk out dari iring-iringan. Melalui akun Twitternya, @AndiArief__, Ia mengatakan bahwa ada provokasi yang dilakukan relawan Jokowi (Projo) saat iring-iringan mobil SBY melintas di kawasan Monas. (asp)