Koalisi Jokowi-Ma'ruf Mulai Buka Rekening Dana Kampanye
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eriko Sotarduga mengatakan, bakal calon presiden Jokowi-Ma'ruf telah menyiapkan rekening dana kampanye. Di antaranya, rekening pasangan calon bersangkutan dan tim kampanye.
"Intinya, sudah kami siapkan. Bahkan, sampai di tingkat-tingkat daerah juga sudah. Bahkan, di tingkat kota kabupaten juga sudah," kata Eriko di gedung DPR, Jakarta, Rabu 19 September 2018.
Ia menambahkan, untuk sumber rekening kampanye berasal dari pasangan calon presiden dan wakilnya. Nantinya, juga akan dibuka sumbangan dari relawan maupun masyarakat.
"Karena, kekuatan dari Pak Jokowi dan Ma'ruf itu kan dukungan dari masyarakat, bukan dari pribadi dan institusi tertentu. Itulah peran masyarakat. Berapapun sumbangannya," kata Eriko.
Ia melanjutkan, sumbangan dari masyarakat nantinya juga harus dipastikan sudah membayar pajak. Koalisinya juga banyak belajar soal sumber dana kampanye dari Pilpres 2014.
"Di periode lalu, kami juga rasakan bahwa kami harus mengembalikan sebagian, karena kami tidak bisa pakai, karena ada ketentuan yang harus disesuaikan dengan UU," kata Eriko.
Ia mengatakan, rekening yang menampung sumbangan dari masyarakat masih akan dipikirkan, apakah dibuat rekening sendiri atau digabung dengan rekening lainnya.
"Di wilayah-wilayah itu, banyak yang bawa minuman kemasan. Itu kan sulit untuk dipatok harganya. Ada yang bawa nasi bungkus. Jadi, banyak hal. Saya periode lalu, jadi koordinator tim kampanye relawan, saya lihat betul banyak masyarakat yang siap jadi relawan, beri bantuan dengan ikhlas. Dan, enggak ada itu dicatat ada 1.000 bungkus harganya segini," kata Eriko.
Ia mengatakan, soal target dana nanti akan dihitung berdasarkan fee saksi dan jumlah TPS-nya. Meskipun memang kadang ada saksi yang tak mau dibayar.
"Kita minimalkan dari target saksi tadi, kemudian gimana untuk bergerak. Seperti contohnya dalam hal kampanye terbuka, sound system, itu kan bisa dihitung. Ini sedang kita hitung sekarang," kata Eriko.