Fahri: Kwik Kian Gie Tak Mungkin Gabung ke Ekonomi Liberal

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah,
Sumber :
  • Lilis

VIVA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, menilai pemikiran Kwik Kian Gie yang nasionalis memang tak mungkin bergabung dengan pemikiran ekonomi liberal. Kwik saat ini menjadi tim penasihat ekonomi Prabowo-Sandi.

Kwik Kian Gie Sindir Trump hingga Uang Palsu dalam ATM

"Jadi aliran pemikiran saja, memang enggak mungkin aliran pemikiran Kwik yang nasionalis itu bergabung dengan arus besar pemikiran kaum liberal dalam ekonomi," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.

Menurutnya, pemikiran Kwik tersebut mau tidak mau pasti cocok dengan Prabowo yang nasionalisme ekonominya tinggi. Ia yakin pengaruh elektoral Kwik pasti besar.

Kwik Kian Gie: Giliran Trump Tiru Indonesia

"Karena dia tidak saja politisi PDIP ya, tetapi juga nasionalis ekonomi dan pemegang aliran ekonomi yang penting di Indonesia ini," kata Fahri.

Ia menyebutkan Kwik memiliki sekolah bisnis dan sekolah ekonomi. Itu yang membuat tradisi berpikirnya ada dalam lembaga.

Rima Melati Diisukan Menikah dengan Kwik Kian Gie, Ini Faktanya!

"Ya itulah saya belum melihat di sebelah Pak Jokowi juru bicara yang rada berkelas gitu, jadi dalam bidang ekonomi enggak kelihatan, dalam bidang politik juga tidak kelihatan," kata Fahri.

Dicueki Megawati dan Jokowi

Sebelumnya, Kwik Kian Gie menuturkan cerita tentang mengapa dia menjadi dekat dengan calon presiden Prabowo Subianto hingga dimasukkan di Tim Pakar Ekonomi Prabowo-Sandiaga Uno.

Kwik Kian Gie

Dia menjelaskan Prabowo lah yang memberikan respons atas buku gagasan-gagasannya kepada calon presiden RI. Sementara selama ini Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo tidak pernah memberi respons atas gagasannya itu.

"Jadi logis kan kalau dengan sendirinya bicara dengan Pak Prabowo lebih dulu," kata Kwik di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Senin malam 17 September 2018.

"Sekarang khusus mengenai Pak Jokowi, apa pernah mengajak saya bicara? Tidak," ucap Kwik.

Menurut Kwik, dirinya juga sudah pernah berinisiatif mendekati Jokowi. Saat hari pemakaman suami Megawati, Taufik Kiemas, Kwik pernah menawarkan buku berisi pandangan-pandangannya, namun tidak direspons oleh Jokowi.

"Langsung saya kirimkan segepok hard copy, plus banyak sekali soft copy. Satu kata pun tidak ada reaksi, tidak ada sambutan apa-apa. Jadi jelas," ujar dia.

Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ketika itu Kwik meminta Jokowi juga tidak hanya memandang DKI saja tapi juga persoalan-persoalan nasional.

"Jadi saya bicara dengan Pak Jokowi. Saya mengatakan, bapak sekarang kan sudah jadi gubernur, sangat populer, tolong gunakan popularitas ini untuk kepentingan partai dan kepentingan negara ini. Bicaranya jangan hanya urusan DKI saja, tetapi urusan negara," tutur Kwik. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya