Tim Jokowi-Ma'ruf Tak Gunakan Konsultan Asing untuk Kampanye
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pihaknya terus bekerja dengan mengedepankan kebudayaan bangsa dan semangat nasionalisme ketika menyampaikan pesan ke masyarakat.
Sejak terbentuk dan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), tim kampanye sudah mendapat panduan untuk tidak menampilkan citra negatif, sehingga dapat merugikan pasangan yang mereka usung.
"Ini lah yang juga menjadi ciri dalam gerak kita, gerak tim kampanye kita. Mengapa tim kampanye Pak Jokowi-Ma'ruf tidak menggunakan konsultan asing," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Senin 17 September 2018.
Hasto pun berpendapat, ketidaksetujuannya usulan debat Pemilihan Presiden menggunakan bahasa asing. Usulan itu sempat dilontarkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menginginkan hal tersebut seperti diutarakan Ketua DPP Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto.
"Kita tidak ke-Inggris-inggrisan, kita ke-Indonesia-an, yang kita kedepankan karena topangannya memang kebudayaan itu," kata dia.
Di sisi lain, Hasto yang juga sekjen PDI Perjuangan itu menyatakan, tim kampanye terus bekerja mematangkan strategi. Ia menganggap, tim kampanye yang terdiri atas perwakilan sembilan partai politik, relawan, dan tokoh masyarakat harus diberikan pemahaman agar memenangkan petahana secara total dan militan.
"Yang kami lahirkan adalah kader penggerak militan yang punya komitmen kuat menghadirkan watak kekuasaan yang menyelesaikan masalah rakyat, bukan yang memecah belah," kata dia.