Moeldoko Minta Mahasiswa Tak Goreng Isu Kegagalan Pemerintah

Aksi mahasiswa demo tuntut Jokowi lengser
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ridho Permana

VIVA – Gelombang aksi mahasiswa di sejumlah daerah di Tanah Air mulai terjadi. Aksi ini digelar dengan desakan yang sama, meminta Presiden Joko Widodo turun dari jabatannya, karena gagal menstabilkan nilai rupiah.

Jokowi Ngevlog dan Jalan-Jalan Sama Cucu Naik MRT, Sempat Dihentikan Warga karena...

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang hampir menyentuh level Rp15.000, sejak krisis moneter 20 tahun lalu, menjadi pematik bagi mahasiswa untuk menggelar aksi.  

Menanggapi mulai maraknya demo mahasiswa, Istana Kepresidenan meminta, agar mahasiswa tak asal menyatakan bahwa pemerintahan Jokowi-JK telah gagal mengatur perekonomian.

Prabowo Minta Menteri Tidak Ragu Copot Anak Buah yang Bikin 'Ribet' Rakyat

Pernyataan ini disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk merespons klaim mahasiswa bahwa pemerintah gagal menyelesaikan persoalan ekonomi bangsa, saat menggelar unjuk rasa di depan Istana pada Jumat lalu, 14 September 2018.

"Jangan buru-buru menggoreng (isu) seperti itu," ujar Moeldoko, usai acara Deklarasi Pencegahan Stunting di Silang Barat Monas, Jakarta Pusat, Minggu 16 September 2018.

Iring-iringan Jokowi Lewati Dukuh Atas, Warga Teriak: Terima Kasih Pak Jokowi

Menurut Moeldoko, meski pemberitaan negatif tentang perekonomian marak, data-data resmi dari pemerintah sebenarnya menunjukkan situasi perekonomian bangsa tidak terlalu buruk dan dapat ditangani dengan baik.

Mantan Panglima TNI ini meminta mahasiswa dan seluruh pihak, senantiasa mengacu kepada data yang resmi saat mengeluarkan pernyataan.

"Kita bicara ada datanya. Bicara tentang pertumbuhan, kemiskinan, kesejahteraan, ada. Semuanya ada datanya. Bicara tentang kesenjangan, juga semua ada datanya," ujar Moeldoko.

Lebih lanjut, Moeldoko menyampaikan, klaim sepihak seperti yang disampaikan mahasiswa, justru dikhawatirkan penyesatan informasi di masyarakat. Hal itu, karena data-data resmi tidak menunjukkan kondisi yang sama seperti yang dikatakan mahasiswa.

"Jangan menyampaikan sesuatu yang di luar fakta, data, nanti menjadi bias," ujar Moeldoko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya