Dicap Politik Praktis, Kapitra Minta Ijtima Ulama II Dibatalkan

Kapitra Ampera saat masih menjabat sebagai pengacara pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA – Ketua Presidium Aksi Bela Islam, Kapitra Ampera meminta Ijtima Ulama II yang diselenggarakan pada Minggu, 16 September besok dibatalkan. Sebab, Ijtima Ulama II itu tidak mewakili suara ulama, melainkan sudah bermuatan politik praktis.

Polemik Salam Lintas Agama, Ini Sikap Gerakan Pemuda Al Washliyah

Kapitra menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima, Ijtima Ulama II akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Dia menilai, pilihan itu cenderung politik praktis, mengingat Sandi bukan hasil rekomendasi dari Ijtima Ulama I.

"Batalkan Ijtima Ulama Kedua kalau hanya mendukung Prabowo-Sandi dengan membawa kontrak politik. Antum pasti kecewa. Kembali ke Alquran. Kalau hanya untuk mendukung Prabowo-Sandi berarti umat Islam ini terpolarisasi dan tertipu dalam pilihan politik," kata Kapitra di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 15 September 2018.

Ijtima Ulama Fatwa MUI: Ucap Salam Lintas Agama Lain oleh Umat Islam Hukumnya Haram

Saat Ijtima Ulama I, direkomendasikan kepada Prabowo bahwa pasangannya harus antara Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri dan Ustaz Abdul Somad. Namun, faktanya saat ini dipilih sebagai cawapres adalah Sandiaga Uno.

Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab di kasus pornografi itu pun menilai, pengalihan pilihan Prabowo terhadap Sandi tak lepas dari nyanyian politikus Demokrat Andi Arief yang menyebut adanya mahar kepada PKS dan PAN senilai Rp1 triliun.

Youtuber dan Selebgram Wajib Berzakat, Menurut Ijtima Ulama MUI

"Makanya saya agak heran kenapa pernyataan Andi Arief itu tidak diselidiki oleh Bawaslu," kata caleg PDIP tersebut.

Menurut Kapitra, dipilihnya Sandi sebagai pasangan Prabowo adalah sebuah pengkhianatan. Sebab, Sandi bukanlah ulama, melainkan pengusaha dan politikus.

"Yang sekarang ini justru pihak satu (Jokowi) lagi yang mendukung ulama malah di-bully," kata Kapitra.

Bagi Kapitra, Ijtima Ulama merupakan metamorfosa dari gerakan penegakan hukum ketika mendesak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipidana atas dugaan penistaan agama. Kemudian, berlanjut kepada upaya mendukung ulama menjadi wakil presiden.

"Saya orang yang mendukung ulama jadi presiden atau wakil presiden. Kembalilah ke Ijtima Ulama Pertama yang mendukung ulama menjadi wakil presiden," ujar Kapitra.

Seperti diketahui, Ijtima Ulama jilid II akan diselenggarakan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu, 16 September. Sebanyak seribu ulama dan tokoh nasional dikabarkan hadir dalam acara itu. Pasangan Prabowo-Sandi bersama dengan elite partai pendukung dijadwalkan juga akan hadir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya