Tak Ingin Disebut Partai Abu-abu, Demokrat Minta Deddy Mizwar Mundur
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Partai Demokrat menunggu penjelasan kadernya, Deddy Mizwar, yang dikabarkan menjadi juru bicara tim kampanye nasional pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Bila memilih sikap tersebut, Deddy Mizwar diminta mundur agar tak merusak citra partai.
"Jika memang menjadi jubir Jokowi Ma'ruf, maka sebaiknya Demiz mundur dulu. Supaya image citra partai ini tidak rusak dituduh partai abu-abu dan main dua kaki," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Senin malam, 3 September 2018.
Ferdinand mengatakan sejauh ini Partai Demokrat belum bisa memutuskan sanksi kepada Deddy. Alasannya, ketika dipanggil DPD Demokrat Jawa Barat, eks Wakil Gubernur Jabar itu menyatakan tetap kader partai. Deddy juga membantah menjadi jubir timses Jokowi.
"Maka kami menunggu sikap resmi Demiz datang ke DPP dan menyatakan sikapnya secara jelas dan tidak bersayap," ujar Ferdinand.
Kemudian, ia mengkritik sikap labil Deddy karena beberapa hari lalu hadir ke Posko Pemenangan Timses Jokowi. Ia mengingatkan bahwa Deddy Mizwar sebagai kader Demokrat yang diusung di Pilkada Jabar menandatangani dukungan terhadap capres yang diusung partai.
"Itulah yang kami bingung dengan sikap Demiz. Untuk bersikap jelas saja tidak mampu," tuturnya.
Politikus Demokrat Deddy Mizwar sebelumnya berharap, sikap politiknya yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 bisa dihargai Partai Demokrat. Tawaran menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) juga sudah diterima.
"Artinya ini adalah sikap politik yang harus dihargai, harus ada etika dalam melakukan keputusan politik," kata Demiz di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Sabtu, 1 September 2019. (ase)