Air Zamzam Dilabeli #2019GantiPresiden, Ma'ruf Amin: Berlebihan
- Youtube
VIVA – Bakal calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai dibagikannya kardus air zamzam dengan label #2019GantiPresiden terhadap jemaah haji dinilai berlebihan. Penerima air zamzam ini adalah para jemaah furada atau non-kuota pemerintah, di Jeddah, Arab Saudi.
"Itu berlebihan," ujar Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018.
Menurut dia, sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah haji, air zamzam yang memang lazim dibawa jemaah haji pulang tak tepat dilabeli hal yang terkait politik. #2019GantiPresiden merupakan hashtag atau tanda pagar di media sosial yang gencar dikampanyekan kubu oposisi supaya kepala negara petahana tak terpilih lagi di Pilpres 2019.
"Masa air zamzam saja dilabeli ganti presiden? Masa zamzam disuruh ganti presiden," ujar Ma'ruf.
Senada disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid. Ia berpandangan hal tersebut sebagai sesuatu yang berlebihan.
Zainut menyampaikan setiap pihak seharusnya bisa melaksanakan aktivitas politik mereka secara proporsional sehingga tidak menimbulkan kegaduhan yang mengganggu masyarakat.
"Saya kira kita harus bisa menahan diri untuk bertenggang rasa, sehingga kehidupan masyarakat ini lebih damai. Kalau ada aksi, takutnya ada reaksi. Jadinya kan ramai," ujar Zainut.
Sebelumnya, kardus-kardus berisi air zamzam ditemukan dibagikan kepada jemaah yang hendak pulang melalui Terminal Internasional Bandara King Abdulaziz.
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Bandara, Arsyad Hidayat, menjelaskan berdasarkan info dari petugas Bidang Pengawasan PIHK (Penyelenggara Haji Khusus), air zamzam yang ditempeli stiker #2019GantiPresiden itu dibagikan kepada jemaah haji furada atau jemaah haji nonkuota.
Para jemaah yang dibagikan ini pulang melalui Terminal Internasional Bandara King Abdulaziz Jeddah. Letaknya sekitar satu kilometer sebelah selatan Terminal Haji Bandara King Abdulaziz Jeddah. (ase)