PAN Tuding Polisi dan BIN Tak Netral Jelang Pemilu
- VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.
VIVA – PAN selaku partai koalisi Prabowo-Sandiaga Uno mengkritik soal alat negara yang dituding tak netral jelang Pileg dan Pilpres 2019.
"Jadi menurut saya, polisi dan BIN saat ini tidak netral. Sebaiknya kontestasi saat ini, TNI milik rakyat, polisi milik rakyat, BIN milik rakyat," kata Ketua DPP PAN, Yandri Susanto saat ditemui di Kota Cilegon, Banten pada Kamis 30 Agustus 2018.
Bahkan dia menuding adanya permainan intelijen saat Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Yandri lalu meminta agar semua alat negara, harus netral dan tidak memihak.
"Pihak keamanan dan TNI itu harus netral. Ada (indikasi ikut campur intelijen), ada, tulis aja," kata dia.
Meski begitu, PAN menyambut contoh baik yang ditunjukkan Prabowo dan Jokowi saat Indonesia meraih emas dari cabang olahraga silat yang menjadi lumbung medali emas di Asian Games 2018.
"Jadi pelukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo itu diapresiasi oleh atlet yang berprestasi dan menunjukkan bahwa bangsa ini bisa akur walaupun ada kontestasi, ada persaingan di pilpres," lanjutnya.
Meski menyambut baik pelukan politik sejuk oleh dua orang rival yang sedang berkontestasi di Pilpres 2019, Yandri mengatakan tak menyurutkan semangat tagar #2019gantipresiden.
Namun dia menduga, raihan suara Prabowo akan menurun di Banten lantaran Cawapres Jokowi berasal dari Bumi Seribu Kyai Sejuta Santri ini.
"Di Banten dahulu kan 68 persen, sekarang 65 persen karena ada Kyai Ma'ruf Amin. Kita dengan Kyai Ma'ruf baik, kita kan bukan ganti wakil presiden tapi ganti presiden," ujarnya.