Setjen MPR RI: HUT ke-73 DPR Momentum Perkuat Jati Diri
VIVA – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 MPR/DPR RI menjadi momentum bagi dua lembaga ini untuk memperkuat jati diri, meningkatkan kinerja, dan memperbaiki citra parlemen. Sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono saat menjadi inspektur upacara HUT ke-73 MPR/DPR RI di Lapangan Gedung Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 29 Agustus 2018.
“Semakin usianya bertambah, tentu harus semakin maksimal dalam berkontribusi kepada negara melalui wewenang dan tugasnya. Terkait dengan jati diri, menjadi fokus kita bersama untuk melakukan internalisasi nilai-nilai yang terkait dengan bangsa kita seperti Pancasila, Undang-Undang Dasar, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ungkap Ma’ruf.
Dalam upacara yang diikuti pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR/DPR/DPD RI, sebanyak 96 pegawai meraih penghargaan Satya Lencana Karya Satya. Penghargaan ini disematkan bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang sudah mengabdi selama sepuluh tahun dengan kejujuran, kecakapan, dan disiplin.
Penyematan lencana langsung diberikan oleh para pejabat di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR, DPR, dan DPD RI. Pemberian penghargaan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 59/TK/2018 tanggal 10 Juli 2018 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Dengan adanya penghargaan ini, Ma’ruf berharap akan memberikan motivasi kepada para ASN lain untuk terus berkarya dan mengabdi, sehingga ke depan dapat menjadi teladan yang diharapkan bisa memiliki kapasitas untuk ditempatkan sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan aparatur negara yang baik serta menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya.
“Dan untuk kita semua mari terus berkarya, mengabdi sesuai dengan tugas masing-masing agar ke depan lembaga kita akan semakin maksimal dan berkontribusi mengisi kemerdekaan dan sebagai abdi masyarakat bisa menjadi contoh bagi masyarakat sekitarnya,” lanjut Ma’ruf.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar berharap agar para ASN semakin profesional dalam mendukung kinerja Dewan dan mampu melewati tantangan ke depan secara bersama-sama. Menurut Indra, di usia yang sudah lebih dari tujuh dekade DPR harus siap menjadi organisasi modern yang salah satunya adalah berlandaskan pada prinsip open parliament.
“Selain itu adalah kerja dengan digital. Bukan hanya perangkat, ya tapi cara berfikir modern yang lebih sistematis, cara berpikir yang lebih menyederhanakan proses kerja. Saya kira itu tantangan yang akan kita hadapi ke depan. Bagaimana ini secara bertahap pelan-pelan mekanisme kerja sebagai supporting system dewan akan disempurnakan terus-menerus,” imbuh Indra. (dpr.go.id)