Yusril Curhat Tak Diajak Prabowo, Gerindra: Kami Dikejar Waktu

Tes kesehatan capres dan cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra baru-baru ini menyampaikan sakit hatinya karena tak diajak bergabung koalisi Prabowo Subianto. Elite Partai Gerindra Sodik Mudjahid meminta Yusril membicarakan ini secara baik-baik saja dengan koalisi.

Sri Mulyani Diisukan Mundur dari Kabinet, Muzani: Beliau Masih Enjoy

"Jangan rame-rame di luar dengan mengeksploitasi dan bertameng di Ijtima Ulama," kata Sodik ketika dikonfirmasi, Selasa 14 Agustus 2018.

Sodik mengatakan Prabowo dan yang lainnya tidak bermaksud melupakan Yusril dan PBB. Dia hanya menjelaskan saat itu kondisinya sedang diburu waktu tenggat akhir pendaftaran.

Catatan LSI Denny JA untuk Prabowo: Bisa Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi Indonesia

"Situasi saat itu memang agak darurat dan dikejar waktu," ujar Sodik.

Dia mengaku sudah menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal Gerindra agar urusan dengan PBB dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) diselesaikan dahulu. Sekjen kata dia, memastikan akan menyelesaikan urusan ini.

Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA, Habiskan Anggaran Rp1,7 Triliun

"Karena GNPF dan PBB dan lain-lain punya semangat dan pemahaman Islam yang dalam. Jadi nanti kita akan  bicara dengan PBB dan GNPF," kata Sodik.

Baca: Yusril Curhat Kesalnya Tak Diajak Gabung Koalisi Prabowo

Sebelumnya, Yusril mencurahkan isi hatinya di dunia maya soal nasib terkait pemilihan presiden 2019. Dia menyampaikan hal itu. Melalui akun Instagram-nya, @yusrilihzamhd.

"Koalisi keumatan hanya fatamorgana yg tak pernah ada di alam nyata. PBB tidak pernah terlibat di sana. Bahkan kita komplain nama kita dibawa-bawa tanpa pernah diajak bicara," kata Yusril melalui akunnya pada Senin 14 Agustus 2018.

Johanis Tanak saat uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK

Setuju Dengan Prabowo, KPK Ingin Penjara Khusus Koruptor Dibangun di Pulau Buru

Pemerintah juga nantinya tak usah menyediakan makanan siap saji untuk para tahanan korupsi. Mereka diminta untuk mandiri di sana, seperti bertani.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2025