Cak Imin Ungkap Butuh 4 Hari Yakinkan Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Jokowi

Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin didampingi dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PBNU Helmy Faishal memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

VIVA – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan pilihan Jokowi sudah tepat dengan memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Sebab, pasangan ini merupakan nasionalis-religius.

Istana Respons Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi

"Tiap malam kita diskusi, melakukan analisis, berkomunikasi. Semuanya bagian agar menjadi yang terbaik. Ini pilihan Pak Jokowi yang paling tepat," kata pria yang akrab disapa Cak Imin di DPP PKB, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018.

Ia pun menolak bila keputusan Jokowi memilih Ma'ruf sebagai sebuah hal yang mendadak. Menurutnya nama Ma'ruf sebenarnya sudah muncul sejak dua pekan ke belakang. 

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

"Sejak dua minggu terakhir ada lima M, Muhaimin, Mahfud, Ma’ruf pokoknya lima M. Di antara itu Pak Jokowi timang nimbang meminta persetujuan bersama, akhirnya Pak Jokowi menentukan pak Ma'ruf jadi cawapres," ungkapnya. 

Sementara itu, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menyatakan suksesnya Ma'ruf Amin menjadi cawapres Jokowi tak lepas dari peran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Muhaimin sebagai panglima santri telah mengubah jalannya peta politik penentuan cawapres.

Survei SMRC: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 68,5 Persen

"Jujur, saya menyaksikan empat hari Cak Imin kurang tidur untuk mengubah konstelasi," ucap Karding.

Karding menjelaskan bahwa dalam empat hari ini memang arah peta politik penentuan cawapres Jokowi sangat dinamis. Pada saat itu, Karding sebut cawapres Jokowi belum pasti antara Moeldoko dan Mahfud MD.

"Kadang-kadang yang kuat Pak Moeldoko, kadang yang kuat Pak Mahfud. Kita kerja (mendorong) bagaimana supaya Pak Muhaimin atau orang NU yang jadi (cawapres)," paparnya.

Termasuk dengan pemanggilan Jokowi kepada Ma'ruf Amin, Ketum PBNU Said Aqil Siradj serta Cak Imin pada Rabu 8 Agustus 2018 dalam menyuarakan aspirasi kader NU agar menjadi cawapres.

"Mungkin dari pertimbangan (pertemuan) itulah kemudian presiden berpikir ulang, dinamis lagi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya