Jenderal Kardus, Demokrat Belum Pikirkan Sanksi untuk Andi Arief
- Edwin Firdaus
VIVA – Partai Demokrat mengaku belum memikirkan soal sanksi bagi Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief yang menuding adanya mahar senilai Rp500 miliar dari Sandiaga Uno kepada Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.
Selain itu, Andi Arief juga menyebut Ketum Partai Gerindra, Gerindra Prabowo Subianto dengan sebutan jenderal kardus.
Dijelaskan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, bahwa Partai Demokrat saat ini masih fokus mematangkan koalisi bersama Partai Gerindra.
"Jangan dulu lah (mengenai sanksi), kita selesaikan dulu koalisi," kata Ferdinand di kediaman SBY, Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Kamis 9 Agustus 2018.
Yang jelas, lanjut Ferdinand, pernyataan Andi Aried bukan mewakili Partai Demokrat. Menurutnya, suara resmi partai pasti keluar dari ketua umum atau melalui sekjen.
"Sampai saat ini, koalisi masih berjalan terus, makanya ada pertemuan. Kalau koalisi bubar, tentu tidak ada pertemuan. Artinya, pertemuan ini menjadi bukti bahwa koalisi masih ada dan tidak bubar, mudah-mudahan berjalan dengan baik," kata Ferdinand.
Diketahui, pascakisruhnya pernyataan Andi Arief, pada hari ini, Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan di kediaman SBY, Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Namun, dikatakan Prabowo, hasil pertemuan belum memutuskan apa-apa soal cawapres koalisi Gerindra-Demokrat.
"Masih dimusyawarahkan," kata Prabowo usia pertemuan di kediaman SBY.