'Jenderal Kardus' Bikin Rusak Romantisme Demokrat-Gerindra
- Anung Anindito
VIVA – Koalisi yang dibangun antara Gerindra dan Demokrat untuk Pilpres 2019 terancam karam. Belum sebulan merajut koalisi, romantisme Susilo Bambang Yudhoyono dengan Prabowo Subianto disebut berkesudahan jelang hari akhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.
Sudah tiga kali bertemu antara SBY dan Prabowo. Dua tokoh pimpinan partai ini saling mengunjungi kediaman masing-masing. Bahkan, di pertemuan kedua di kediaman Prabowo, SBY tak sungkan memuji eks danjen Kopassus itu sebagai calon presiden.
Pertemuan ketiga dilakukan di rumah SBY dengan menghasilkan tujuh poin kesepakatan. Pertemuan ketiga ini membahas masalah pendaftaran dan koalisi parpol.
Namun, politik itu dinamis. Bisa berubah dalam sekejap. Hal ini yang terjadi antara Gerindra dengan Demokrat.
Murkanya Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief kepada Prabowo menjadi bukti rusaknya koalisi dua partai ini. Andi tak segan menyindir Prabowo sebagai jenderal kardus.
"Prabowo ternyata kardus. Malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," kata Andi Arief dalam akun Twitternya, @AndiArief_, Rabu 8 Agustus 2018.
Andi blakblakan menyebut insiden ini membuat Demokrat tak cocok dengan Gerindra besutan Prabowo. Bagi dia, cara Prabowo yang memilih pendampingnya karena hanya uang menjadi pemicunya.
Andi pun menyinggung nama Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra sekaligus Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. Ia mengatakan peran Sandiaga yang membayar PAN dan PKS agar mendapat tiket cawapres.
"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk mengentertain PAN dan PKS," tutur Andi.
Baca: Usai Cuitan ‘Jenderal Kardus’, Kader Demokrat Sambangi Rumah SBY
Diserang dengan hujatan demikian, elite Gerindra tak tinggal diam. Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono membalas dengan menyebut justru SBY sebagai jenderal kardus. Arief menyindir kiprah kader Demokrat yang banyak dijerat kasus korupsi.
"Jenderal kardus itu jenderal yang mimpin partai yang kadernya suka ngumpulin duit hasil korupsi di dalam kardus. Bukan Prabowo," ujar Arief dalam pesan singkatnya, Rabu malam, 8 Agustus 2018.
Perseteruan soal ‘Jenderal Kardus’ ini membuat koalisi Demokrat-Gerindra terancam karam. Apa dinamika selanjutnya, menarik disimak.