Bela Jokowi soal Relawan Berantem, Ngabalin: Jangan Kebelet Hoax
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Pidato Joko Widodo soal relawannya agar tak takut berantem bila pihak lawan menggunakan cara negatif menjadi kontroversi. Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin pasang badan membela Jokowi dari serangan kritikan.
Ngabalin meminta agar konteks pernyataan Jokowi dalam video yang beredar sebaiknya dilihat secara utuh. Menurutnya bukan langsung mempersepsikan hanya dari tampilan video yang sudah diedit.
"Dengar dulu utuh. Presiden itu memulai sebuah diksi, harus dimengerti dengan baik, mereka harus bisa mendengar kembali secara utuh. Bagaimana mengerti, apa narasinya yang dibangun oleh presiden," kata Ngabalin kepada VIVA, Senin malam, 6 Agustus 2018.
Dia meminta agar pihak yang mengkritik Jokowi bisa obyektif. Tak perlu nyiyir yang berujung fitnah. "Jangan seperti orang kebelet hoax, yang nafsu nyinyir ke Pak Jokowi," tutur Ngabalin.
Kemudian, Ngabalin juga memahami Jokowi secara rasional. Ia percaya tak mungkin Jokowi punya maksud sengaja memerintahkan relawan pendukungnya untuk berantem. Menurutnya, pihak yang mencaci tanpa melihat utuh gambaran video hanya sikap hoax.
"Beliau ini kan orang Solo, Jawa Tengah. Dia dengan santun selalu menghindari benturan, paham enggak? Beliau ini kepala negara. Jadi jangan hoax lah" sebut politikus Golkar itu.
Baca: Jokowi Bantah Suruh Relawannya Berantem
Sebelumnya, dalam rapat umum relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu, 4 Agustus 2018, Jokowi menyampaikan pesan. Eks Gubernur DKI itu berharap para relawan tak gentar jika kubu lawan banyak melakukan cara-cara negatif dalam tahapan kampanye. Para relawan justru diharapkan bisa membalas dengan cara yang sepadan.
"Kalau diajak berantem juga berani. Tapi jangan mengajak loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan mengajak. Tapi kalau diajak, tidak boleh takut," ujar Jokowi.
Baca Juga: Gerindra: Jokowi Lembut Tapi Memberi Angin Berantem Seperti Preman