Gerindra Ogah Ladeni Jokowi soal 'Diajak Berantem Harus Berani'
- VIVA/Reza Fajri
VIVA – Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait '”iajak berantem harus berani” di hadapan massa relawannya saat pidato akhir pekan lalu menuai kecaman dari Partai Gerindra. Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menilai pernyataan itu bisa memecah belah bangsa Indonesia.
"Ketika kemudian presiden menyatakan ‘Kalau diajak berantem harus berani,’ saya kira ini sangat menyesalkan. Karena itu bukan ajakan dari pemimpin kepala negara yang mempersatukan, yang menyejukkan dalam suasana tahun politik ini," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 6 Agustus 2018.
Wakil Ketua MPR ini menilai pernyatan Jokowi itu tidak terkesan bahwa dirinya adalah pemimpin NKRI, melainkan menurutnya lebih terkesan seperti pemimpin tim sukses. "Dan menurut saya pernyataan itu pernyataan sebagai seorang timses, bukan sebagai kepala negara," ujar dia.
Muzani menjelaskan ajakan berantem itu hanya terjadi jika ada yang meladeni ajakan itu. Karena itu, menurut dia Gerindra “ogah” meladeni ajakan untuk berantem itu.
"Berantem itu kalau ada yang ngajak diladenin. Kami enggak akan ngeladenin kayak begitu, karena akan membuat kerusakan yang lebih parah bagi bangsa Indonesia," kata dia.
Makna Lain
Dia berharap ada makna lain dari berantem itu seperti misalnya 'berantem' soal program. Namun, Muzani mengaku tidak melihat ada makna itu dari pernyataan Jokowi.
"Mudah-mudahan itu yang dimaksud, tapi pernyataannya kan enggak gitu. Kalau saya dengar, saya baca dari kiri ke kanan enggak ada tuh penjelasan itu. Adanya berantem saja," ucap Muzani.
Sebelumnya, dalam rapat umum relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu, 4 Agustus 2018, Jokowi menyampaikan pesan. Eks Gubernur DKI itu berharap para relawan tak gentar jika kubu lawan banyak melakukan cara-cara negatif dalam tahapan kampanye.
Para relawan justru diharapkan bisa membalas dengan cara yang sepadan.
"Kalau diajak berantem juga berani. Tapi jangan mengajak loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan mengajak. Tapi kalau diajak, tidak boleh takut," ujar Jokowi. (ren)