Gerindra: Jokowi Lembut Tapi Memberi Angin Berantem Seperti Preman
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Gerindra masih sewot dengan pernyataan Joko Widodo soal agar relawannya siap berantem bila pihak lawan menggunakan cara negatif.
Ketua DPP Gerindra, Sodik Mudjahid menilai, omongan Jokowi tersebut tak tepat. Sodik menyebut ucapan Jokowi ini menunjukkan kapasitasnya yang 'belum sampai' level presiden.
"Makin menunjukkan kapasitas dan makomnya yang belum sampai untuk kapasitas makom presiden. Sehingga wajar jika makin banyak rakyat yang menuntut #2019gantipresiden," kata Sodik melalui pesan singkat, Senin 6 Agustus 2018.
Dia mengaku prihatin dengan pernyataan Jokowi tersebut. Sebab, yang ia ketahui dalam sejarah Indonesia baru ada presiden yang berpikir, bersikap, menyatakan demikian seperti Jokowi.
"Pernyataan tersebut terasa sangat tidak tepat di tengah kencangnya kasus-kasus persekusi pada sesama bangsa seperti terakhir kasus perlakuan pada Neno Warisman, di Batam," lanjut Sodik.
Kemudian, ia melihat pernyataan Jokowi juga memperlihatkan nilai kepribadian ganda Jokowi. Di satu bergaya seperti merakyat tapi kebijakan tidak pro rakyat. Lalu, sering blusukan ke pasar-pasar tapi harga barang-barang dipasar naik.
"Seperti mengajak persatuan bangsa tapi aslinya mendorong perpecahan antarbangsa. Disebut lembut tapi mendorong dan memberi angin berantem seperti preman," kata Sodik.
Baca: Jokowi Bantah Suruh Relawannya Berantem
Ia membandingkan sikap Jokowi berbeda jauh dengan presiden pertama Soekarno. Sebab Soekarno dianggap bergaya elegan, tidak sok merakyat tapi kebijakannya pro rakyat.
"Mengajak rakyat berkelahi melawan asing penjajah atau perusak bangsa bukan berkelahi dengan sesama bangsa." (mus)