Alotnya Koalisi Prabowo Godok Tiga Nama Cawapres

Pertemuan petinggi Gerindra-PKS-PAN, dan Demokrat.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Barisan partai pendukung Prabowo Subianto masih alot menggodok sejumlah nama untuk menjadi cawapres. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan sejauh ini ada tiga nama yang dibahas bersama calon partai koalisi yaitu PKS, PAN, dan Demokrat.

Momen Keakraban Presiden Prabowo dan PM Australia 'Sarapan Bareng' di Peru

Fadli menyebut kalau dalam pembahasan, PAN mengajukan Ustaz Abdul Somad sebagai pendamping Prabowo.

"Dari PAN kalau enggak salah meng-endorse UAS. Tapi nanti kita bicarakan bersama-sama," kata Fadli di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.

Prabowo Perkuat Kerja Sama Bidang Kebudayaan dan Ekonomi dengan Presiden Peru

Ia menambahkan untuk PKS masih mengajukan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri. Adapun Demokrat masih ingin kadernya, Agus Harimurti Yudhoyono. Meskipun Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak menyebut nama putra sulungnya itu, tapi AHY dianggap sebagai nama yang menonjol.

"Setahu saya tiga nama itu yang mengerucut dan menjadi pembicaraan di dalam partai. Sekarang jadi jauh lebih mudahlah untuk memutuskan itu. Saya yakin dalam waktu dekat ini kita akan mengerucut dan akan mengambil kesimpulan sesuai dengan waktu yang ada dari 4 sampai tanggal 10 Agustus," kata Fadli.

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Kehormatan Tertinggi dari Presiden Peru

Kemudian, terkait hasil forum ijtima ulama juga menjadi usulan yang penting. Namun, dari dinamika politik saat ini, ia menegaskan memang sudah makin mengerucut ke tiga nama itu, termasuk AHY. Sebelumnya, rekomendasi ijtima ulama memunculkan dua nama yaitu Ustaz Somad dan Salim Segaf Aljufri sebagai cawapres Prabowo.

"Semua dipertimbangkan. Pak UAS dipertimbangkan. AHY sangat dipertimbangkan. Jadi tiga-tiganya adalah orang sudah terseleksi dari partai, dari jalur masyarakat. Kita kan ingin mendengar masukan-masukan aspirasi dari masyarakat yang lebih besar lagi," lanjut Fadli.

Fadli juga menekankan kembali hasil kesepakatan akan dilalui dengan kemufakatan. Menurutnya, ada kelebihan dan kekurangan dari setiap nama yang dibahas.

"Tapi siapa pun yang dipilih ada plus minusnya, ada kekuatan dan kelemahannya, dan tidak ada yang sempurna lah, tapi pasti ada konfigurasi terbaik lah. Pemimpin yang lebih baik dari yang ada sekarang untuk menyelamatkan Indonesia," kata Fadli. (ase)

Baca: Prabowo Diprediksi Tak Pilih Ustaz Somad dan Salim Segaf Jadi Cawapres

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya