Mustofa: Neno Warisman Dipersekusi, Aksi #2019GantiPresiden Membesar

Neno Warisman
Sumber :
  • Instagram/@nenowarismanofficial

VIVA – Peristiwa pengadangan sekelompok massa terhadap aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, menuai polemik. Aksi terhadap Neno ini disebut sebagai persekusi.

Instruksi Gus Yahya Buntut Insiden Kiai NU-Banser Karawang Diserang OTK

Ketua Divisi Politik Gerakan Tagar #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan tak sepantasnya massa melakukan pengadangan terhadap Neno. Apalagi aksi liar itu dilakukan di sebuah obyek tempat seperti bandara.

"Tak boleh satu pun pihak yang membuat definisi liar terhadap kegiatan warga negara yang sedang melaksanakan haknya itu. Namanya juga melaksanakan hak, maka orang lain harus menghormatinya," kata Mustofa dalam keterangannya kepada VIVA, Kamis, 2 Agustus 2018

Anies soal Pilpres 2024: Ini Bukan soal Ganti Presiden tapi Ganti Kebijakannya

Mustofa meminta agar pemerintah jangan ragu dalam bertindak soal dugaan persekusi terhadap Neno. Menurut dia, sudah seharusnya aparat pemerintah menindak pelaku yang mengepung, mengancam Neno.

"Jangan sebaliknya, di mana pelaku kekerasan justru dibiarkan mengancam hidup Neno dan kawan-kawan. Pemerintah membiarkan ada obyek vital dikuasai preman. Masyarakat dengan mata telanjang, melihat adegan pengepungan bandara," jelasnya.

Warga Permata Buana Korban Persekusi Akui Dapat Permufakatan Diskriminasi

Dengan insiden yang menyerang Neno, ia yakin gerakan tagar #2019GantiPresiden akan membesar. Menurutnya, bila aksi persekusi dibiarkan maka masyarakat bisa menilai dan justru akan memberikan dukungan.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberi keterangan pada wartawan seusai mengunjungi kediaman Neno Warisman (kiri) di Perumahan Griya Tugu Asri, Depok, Jawa BaratFoto: Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Neno Warisman.

Baca: Cerita Pahit Neno Warisman Jadi Korban Persekusi di Batam

Selain itu, kata dia, persekusi terhadap Neno juga memperlihatkan cara yang tak elegan karena khawatir #2019GantiPresiden bisa terelisasi.

"Bagi saya, semakin banyak aksi persekusi, justru menambah kekuatan aksi gerakan #2019GantiPresiden. Gerakan ini justru membesar. Sudah jadi rahasia umum, setiap muncul kebaikan, maka selalu ada hambatan," tuturnya.

Sebelumnya, Neno Warisman sempat tertahan di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu malam, 28 Juli 2018. Neno tertahan karena diadang sekelompok massa yang menolak kedatangannya di kota itu.

Rencananya, Neno dijadwalkan menghadiri sebuah kegiatan tablig akbar dan deklarasi #2019GantiPresiden di Batam pada Minggu, 29 Juli 2018. (ase)

Baca: Gerindra: Polisi ke Mana Waktu Ada 'Persekusi' Fahri Hamzah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya