Prabowo Diprediksi Tak Pilih Ustaz Somad dan Salim Segaf Jadi Cawapres

Ilustrasi pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden PKS, Sohibul Iman dan Salim Segaf (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diprediksi tak akan memilih Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri sebagai pendampingnya. Dua nama ini sebelumnya direkomendasikan forum ijtima ulama sebagai cawapres untuk Prabowo.

PARA Syndicate Ingatkan Prabowo Harus Putus Budaya Cawe-cawe Politik Selama Pilkada

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarih Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan figur Somad dan Salim Segaf hanya bagus untuk sebagai pendulang suara.

"Dua-duanya belum dan tidak ya. Kalau ustaz Somad dan Salim Segaf ini lebih oke sebagai vote getter pemilih Islam," kata Adi kepada VIVA, Rabu, 1 Agustus 2018.

Presiden Prabowo Setuju Naikkan Gaji Guru, Segini Jumlahnya

Adi melihat figur pendamping Prabowo masih berada di bursa nama yang sebelumnya sudah digadang-gadang. Dari gerak politik Prabowo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia melihat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki peluang. Namun, figur AHY juga masih butuh ‘lampu hijau’ dari partai calon koalisi seperti PKS dan PAN.

"AHY bisa juga. Tapi, sepertinya dilihat Prabowo dan SBY semangat koalisinya mengalahkan Jokowi bukan berebut capres atau cawapresnya," tutur Adi.

Pemerintah Evaluasi Kebijakan Zonasi PPDB

Harus Diukur

Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan bila Prabowo mau menang maka harus mengukur siapa pendampingnya. Namun, bila hanya sekedar ingin ikut pilpres kembali, tak ada masalah dengan figur cawapres. "Kalau asal ikut saja ya siapa saja bisa dampingi Prabowo. Tapi, kalau mau menang harus dilihat diukur," tutur Hendri kepada VIVA, Selasa, 31 Juli 2018.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri)

Baca: Baca: SBY-Elite PKS Sepakat Serahkan Cawapres ke Prabowo

Hendri menyebut baik nama ustaz Somad dan Salim Segaf sulit. Meski Somad punya popularitas tapi penceramah tersebut sudah memberikan sinyal menolak. Untuk Salim Segaf, ia pesimistis bisa mendongkrak Prabowo.

"Kalau Salim Segaf susah sih kecuali kalau sudah dideklarasikan curi waktu beberapa minggu saja. Secara popularits sulit naik. Yang bisa menangkan Segaf ini loyaliyas dan militansi kader PKS," jelas Hendri yang juga Direktur Eksekutif lembaga survei KedaiKOPI tersebut.

Terkait nama cawapres Prabowo, ia melihat harus figur yang bisa mendongkrak elektabilitas Prabowo. Sebab, dispariras angka elektabilitas Prabowo dan Joko Widodo masih timpang dalam survei.

"AHY juga masih susah ya. Tapi kalau dari survei KedaiKOPI kan yang paling tinggi kan Anies Baswedan. Itu kan bagaimana kesepakatan koalisi nanti," sebutnya.

Baca: Salim Segaf Sulit Dongkrak Prabowo Lawan Jokowi, Ini Analisisnya

Direktur Eksekutif IPR, Iwan Setiawan

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Menurut Direktur Eksekutif IPR, Iwan Setiawan, adanya dukungan dari Prabowo Subianto dan Jokowi yang ikut pilkada serentak, sebagai upaya keberlanjutan program pemerintah

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024